Di tengah dentuman mesin dan deru knalpot yang menjadi ciri khas komunitas Speed Scooter Syndicate (SSS), terselip satu misi yang jauh lebih nyaring: berbagi kepada sesama. Komunitas pecinta scooter ini tak hanya dikenal karena eksistensinya dalam dunia otomotif, tapi juga karena kiprahnya dalam kegiatan sosial. Kali ini, perhatian publik tertuju pada aksi mengharukan mereka saat menggelar santunan kepada anak yatim piatu di salah satu panti asuhan di Bandar Lampung.
Aksi Kemanusiaan di Bulan Penuh Berkah
Di bulan suci Ramadan, tepatnya pada akhir pekan yang penuh berkah, puluhan anggota Speed Scooter Syndicate Chapter Lampung berkumpul bukan untuk touring atau kontes modifikasi, melainkan untuk membagikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim piatu. Acara ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarul Azkia, Way Kandis, Bandar Lampung, yang menjadi rumah bagi puluhan anak-anak yang telah kehilangan orang tua.
Agenda Acara yang Mengharukan
Setibanya di lokasi, iring-iringan scooter klasik langsung menyedot perhatian warga sekitar. Tak lama, suasana haru mulai terasa ketika para anggota komunitas mulai menyerahkan bantuan berupa sembako, alat mandi, dan kebutuhan harian lain kepada pengurus panti. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama, pembacaan doa bersama, dan sesi motivasi untuk para anak yatim yang disampaikan langsung oleh ketua komunitas.
Sambutan Ketua Komunitas
Muhammad Iqbal, selaku ketua Speed Scooter Syndicate Chapter Lampung, menyampaikan sambutannya di hadapan para anak-anak dan pengurus panti. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan komitmen jangka panjang komunitas untuk menjadi bagian dari masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab.
“Kami bukan hanya komunitas penggemar scooter. Kami adalah keluarga yang ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lain,” ucap Iqbal penuh semangat.
Antusiasme dan Keharuan dari Penerima Manfaat
Ustadz Rahmat Hidayatullah, selaku pemilik Yayasan Daarul Azkia, menyambut hangat kedatangan para anggota komunitas. Dengan mata berkaca-kaca, beliau mengungkapkan betapa penting dan berharganya kegiatan semacam ini bagi anak-anak di panti asuhan tersebut.
“Anak-anak sangat senang. Mereka merasa diperhatikan, tidak sendiri di dunia ini. Kehadiran Speed Scooter Syndicate seperti cahaya di tengah kesunyian mereka,” ujar Ustadz Rahmat.

Kolaborasi yang Didorong oleh Hati Nurani
Menariknya, kegiatan ini tidak hanya didukung oleh anggota internal komunitas, tetapi juga oleh para donatur dari luar yang turut mempercayakan sebagian rezeki mereka melalui SSS. Seluruh kegiatan dikoordinasikan secara transparan dan melibatkan panitia dari berbagai kalangan profesi—mulai dari pekerja kantoran, mekanik, hingga pelajar yang tergabung dalam komunitas tersebut.
Menyatukan Scooter dan Sosial
Sebagian besar orang mungkin hanya melihat sisi permukaan dari sebuah komunitas kendaraan bermotor: kebut-kebutan, konvoi, atau modifikasi ekstrem. Namun, kegiatan seperti ini membuktikan bahwa ada sisi lain yang lebih lembut dan menyentuh dari sebuah komunitas otomotif. Mereka hadir bukan sekadar untuk eksistensi, tetapi juga untuk memberi.
Pesan Moral yang Menembus Batas Mesin
Acara yang berlangsung hingga malam hari itu ditutup dengan sesi doa bersama dan penyerahan plakat kenang-kenangan dari pihak panti kepada komunitas. Momen ini menjadi penegasan bahwa komunitas bukan hanya tempat berkumpulnya orang-orang dengan hobi serupa, tetapi juga lahan untuk menanam kebaikan.
Kebersamaan, tanggung jawab sosial, dan nilai-nilai kemanusiaan menjadi fondasi dari kegiatan tersebut. Para anggota pulang dengan senyum yang berbeda. Kali ini bukan karena berhasil memodifikasi scooter atau memenangkan lomba, tetapi karena berhasil memenangkan hati anak-anak yang sangat merindukan kasih sayang.
Menuju Gerakan Nasional Berbasis Komunitas
Melihat antusiasme dan dampak positif dari kegiatan ini, Speed Scooter Syndicate berencana mengembangkan program sosial ini ke tingkat nasional. Beberapa chapter lain di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta telah menyatakan kesiapannya untuk menggelar kegiatan serupa di wilayah masing-masing.
Strategi dan Langkah Ke Depan
Dalam waktu dekat, SSS berencana menjalin kemitraan dengan lembaga sosial, rumah singgah, dan yayasan pendidikan anak-anak kurang mampu. Mereka juga ingin menggandeng pelaku usaha lokal agar sinergi kebaikan ini semakin luas dan berkelanjutan.
“Kami ingin komunitas otomotif tidak hanya dikenal karena kebisingannya, tapi juga karena kepeduliannya,” ujar salah satu koordinator regional SSS.
Menjadi Inspirasi bagi Komunitas Lain
Kisah komunitas Speed Scooter Syndicate Chapter Lampung ini telah menyebar luas di media sosial. Banyak warganet memberikan apresiasi, bahkan tak sedikit yang mengusulkan agar kegiatan ini dijadikan contoh untuk komunitas lain yang ingin bergerak di bidang sosial.
Dengan langkah kecil namun berdampak besar, SSS membuktikan bahwa berbagi tak harus menunggu kaya, dan peduli tak harus menunggu momen tertentu. Setiap detik, setiap pertemuan, bisa menjadi momentum untuk menanam kebaikan.
Scooter, Solidaritas, dan Cinta Tanpa Syarat
Kisah Speed Scooter Syndicate bukanlah sekadar catatan kegiatan komunitas biasa. Ia adalah simbol pergerakan dari hati yang ingin memeluk lebih banyak jiwa-jiwa kecil yang haus perhatian. Dengan mesin yang meraung, mereka datang bukan untuk menantang jalanan, tapi untuk mengisi kekosongan di hati anak-anak yatim piatu.
Di era di mana komunitas sering kali dipandang sebelah mata, SSS hadir sebagai bukti bahwa dalam deru kendaraan, ada cinta yang tak bisa diukur dengan kecepatan. Hanya dengan ketulusan. Hanya dengan tindakan nyata.
Speed Scooter Syndicate telah memulai, dan semoga api semangat ini terus menjalar ke seluruh penjuru negeri.