Palembang, JNNews.co.id –Bupati PALI Heri Amalindo malam mingguan dengan ribuan warga Palembang pengunjung Sriwijaya Lantern Festival 2023, Sabtu (19/08/2023) malam.
Kedatangan Heri Amalindo yang didampingi Lury Elza Alex Noerdin dan Ketua Rumah Bersama Firdaus Hasbullah, SH disambut pemrakarsa acara, para tokoh Tionghoa dan tokoh-tokoh lain yang menjadi tamu dalam acara tersebut.
Selain memberikan sambutan dalam acara yang sudah dimulai sejak 2020 itu, Heri Amalindo juga berkeliling stand kuliner sekaligus mencicipi aneka makanan vegetarian, serta melayani masyarakat yang ingin foto bersama (selfie).
Heri Amalindo mengaku bangga atas terselenggaranya Sriwijaya Lantern Festival 2023 yang bisa menghidupkan UMKM di Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah kami diundang untuk melihat bagaimana Festival Sriwijaya lampion ini. Kami mengapresiasi Kegiatan ini kalau bisa jangan setahun sekali, apalagi ini menghidupkan UMKM,” ujarnya.
Heri Amalindo menjelaskan, dengan adanya pertunjukan seni budaya yang memadukan seni budaya tradisional dan oriental, itu sangat bagus sebagai salah satu sarana untuk mempromosikan kebudayaan, sekaligus menjadi alat pemersatu, sesuai dengan ruh pertunjukan yang dilaksanakan dalam setiap peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Heri Amalindo juga berharap, kegiatan tersebut bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan melalui penampilan seni budaya dari berbagai daerah.
“Penampilan seni malam ini juga dengan kesatuan dan persatuan dalam satu wadah seperti ada kesenian dari Jawa, kesenian Palembang dan masih banyak lagi berbeda -beda namun tetap satu,” katanya.
Heri Amalindo menambahkan, dalam Festival Lentera Swiaijaya Tahun 2023 ini juga, ada pertunjukan ribuan lampion yang sangat indah dipandang mata, yang memiliki makna filosofis yang luar biasa.
Lampion memiliki arti “menerang” yang melambangkan kemakmuran, kesatuan, rezeki dan kebahagiaan, yang itu semua menjadi harapan kita semua dalam menjalani kehidupan.
“Oleh karena itu, pertunjukan malam ini, mari kita nikmati dengan sukacita, menjauhkan segala perbedaan, mempererat persaudaraan, dan memperkokoh hubungan antar seluruh kelompok, sehingga terwujud kerukunan sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri bangsa saat memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945,” jelasnya.
Heri Amalindo juga menyinggung bahwa perjuangan Indonesia Merdeka diperoleh bukan dengan pemberian, melainkan didapatkan melalui perjuangan.
“Kemerdekaan kita itu bukan diberikan tapi direbut atau dilawan. Dilawan dengan apa, dengan persatuan dan kesatuan, jadilah negara republik Indonesia,” jelasnya.
Ia berharap Sriwijaya Lantern Festival agar terselenggara lebih meriah lagi bila perlu menjadi event internasional sehingga menjadi wisata tahunan. (**)