BeritaNasional

JAM-Intel Prof. Dr. Reda Manthovani Memantau Progres Pembangunan Paralympic Training Center Karanganyar

Jakarta, (Jnnews) | Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani selaku Chif de Mission (CdM) kontingen Indonesia pada ajang Paralimpiade Paris 2024 memantau langsung pembangunan proyek venue dan pusat latihan atlet binaan National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia yaitu Paralympic Training Centre di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis (27/6/2024).

JAM-Intelijen menilai progres pembangunan Paralympic Training Centre sudah sesuai dengan tahapan dan jadwal yang sudah ditentukan, rencananya Agustus mendatang para atlet akan meninjau juga fasilitas pelatihan ini. Hal ini juga menjadi upaya untuk dapat membina atlet Paralimpiade agar berprestasi di masa mendatang.

”Setelah kami melihat lapangan atletik dan lapangan sepak bola nampaknya sudah sesuai dengan jadwal. Namun untuk gedung atau fasilitas yang lain, dan telah kami tanyakan kepada pengembang akan bisa selesai pada bulan Desember 2024 ini,” ungkap JAM-Intelijen.

Meski demikian, JAM-Intelijen menilai terdapat beberapa catatan terkait proses pembangunan Paralympic Training Centre ini yakni beberapa sarana yang perlu dibenahi dan dipersiapkan lebih matang, salah satu urgensi yakni soal kebutuhan air.

Oleh karenanya, JAM-Intelijen bersama dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan melakukan kerja sama untuk menyediakan air bersih yang nantinya bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

“Kendalanya itu adalah air bersih. Ini tadi dari pak PJ Bupati sudah bersedia akan perlunya dukungan dari PDAM. Kemudian untuk akses jalan, nanti juga akan kita bahas. Ini agar jalan menuju ke sini bisa lebih baik lagi,” imbuh JAM-Intelijen.

Sementara itu, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengungkapkan siap berkoordinasi agar semua yang diharapkan untuk kelancaran proyek ini bisa berjalan dengan baik.

-

“Kami berkomitmen untuk menyiapkan jaringan. Karena suplai air dari sumber harus cukup, karena kebutuhan air disini sangat besar. Jadinya kami butuh pipa yang besar dan investasi yang lumayan juga. Sementara direncana bisnisnya belum dianggarkan.

Kami mendorong PDAM untuk menggeserkan kegiatan yang lain dan memprioritaskan di Paralympic Training Center. Mudah-mudahan Juli semua sudah running, dan Agustus sudah selesai semua,” jelasnyanya. /K.3.3.1/seno

Red

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/