Jelang Perayaan Hari Raya Kuningan
Made Kasta Lakukan Swadharma Ngelawar Bersama Keluarga dan Kerabat
KLUNGKUNG, jarrakposbali.com | Ngelawar adalah sebuah tradisi yang terdapat di Bali, khususnya dalam masyarakat Hindu Bali, yang dilakukan untuk memperingati atau merayakan sesuatu yang berkaitan dengan keberanian dan perlindungan.
Menurut keterangan I Made Kasta tradisi mebat biasanya melibatkan prosesi yang dikenal dengan sebutan “Ngelawar” yang dilakukan dengan memperlihatkan berbagai bentuk pertunjukan, tarian, dan simbol keberanian.
“Dalam konteks darma Caruban dalam tradisi Ngelawar, “Caruban” berarti berkaitan dengan konsep keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat,”ujarnya,Jumat (4/10/2024).
Dimana, Darma Caruban dapat diartikan sebagai norma atau pedoman yang dijunjung tinggi oleh masyarakat untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dengan alam.
“Dari sudut pandang budaya, darma Caruban dalam Ngelawar mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, rasa hormat, dan saling melindungi antar anggota masyarakat,”tuturnya.
“Acara ini biasanya diadakan dalam suasana yang meriah dan melibatkan partisipasi yang luas dari anggota komunitas,”jelasnya.
Ngelawar bukan hanya sekadar acara perayaan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual di antara anggota masyarakat Bali.
“Selain itu, tradisi ini juga berfungsi sebagai media untuk mengekspresikan rasa syukur atas anugerah dan perlindungan dari Tuhan dan roh leluhur,”pungkas, Paslon ASTAGUNA yang siap maju dalam pilkada Klungkung,2024.(jpbali).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.