NasionalOpini

“GOLKAR OPTIMIS”

LAMPUNG, (www.JNnews.co.id) | Baru-baru ini terlihat Baliho, banner dan spanduk bertulisakan “GOLKAR OPTIMIS Indonesia Sehat dan Sejahtera” demikian tertulis lengkap dengan dasar warna kuning identik dengan dengan warna Partai Golkar dan Bendera Merah-Putih berada ditengahnya menjadi symbol Negara Kesatuan Republik Indonesia terpasang dibeberapa tempat strategis di seluruh Indonesia termasuk Kota dan Kabupaten di Provinsi Lampung sebagai media komunikasi di ruang publik yang ditujukan bukan hanya kepada keluarga besar Partai Golkar secara internal, tetapi juga kepada masyarakat secara luas yang mengandung makna menyemangati dan ajakan secara luas kepada masyarakat untuk bersikap optimis untuk Indonesia yang sehat dan sejahtera disaat bangsa ini sedang menghadapi pandemi covid-19 sebagaimana juga melanda hampir semua negara-negara di dunia yang sudah berlangsung 1 tahun namun belum dapat dipastikan kapan akan berakhir dengan segala konsekuensi yang ditimbulkannya baik dalam bidang kesehatan itu sendiri, ekonomi, sosial, poliitik dan lain-lain dampak kehidupan yang ditimbulkannya.

Secara etimologi, optimis berasal dari Bahasa latin optima yang berarti terbaik. Kata Optimis/ optimism (Inggris)/ Rakukanteki (Jepang) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna: orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal. Dari arti kata tersebut, pengertian optimis merupakan sikap berpikir posiitif yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan. Orang yang memiliki sikap optimis memiliki pikiran akan masa depan yang baik dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu perkara.
Pandemi covid-19 dan dampaknya
Sejak dideklarasikannya covid-19 sebagai pandemi di Indonesia setahun yang lalu, sebagai bagian bangsa-bangsa dunia yang juga mengalami pandemi covid-19, masyarakat bangsa Indonesia cukup merasakan dampak dari pandemi ini dari semua sendi kehidupan terutama dari sisi kesehatan dan ekonomi, dalam kontek pandemi kedua hal tersebut ibarat dua sisi mata uang yang saling melengakapi dan mempengaruhi.

Manakala pandemi yang disebabkan oleh virus yang ditemukan untuk pertama kali di provinsi Wuhan Tiongkok dengan cepat menyebar dan dapat menginfeksi menyerang paru-paru dan saluran pernapasan manusia yang tidak mengenal usia, jenis kelamin, status sosial, tempat tinggal, semua strata kehidupan hingga dapat menyebabkan korban jiwa, terlebih bagi mereka yang suspect mempunyai penyakit penyerta ketika terpapar covid-19. Untuk itu dirinya yang terpapar, harus mendapatkan perlakuan khusus baik secara medis maupun sosial kehidupannya, menggunakan alat pelindung diri, diisolasi dari orang lain termasuk dari keluarganya sendiri, sampai bagi yang tidak mampu bertahan dan diselamatkan hingga mengalami kematian akibatnya, pemulasaran jenasahnya dengan perlakuan khusus mengikuti standar pemakaman covid-19.

“Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak” pribahasa lama ini seakan menggambarkan situasi yang terjadi begitu saja sebagai bancana non alam yang melanda umat manusia. Pembatasan aktivitas kehidupan manusia menjadi pilihan yang harus dilakukan untuk mencegah dan membatasi penyebaran covid-19. Berbagai aktivitas dituntut dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes) 3 M: memakai masker, menjaga jarak (tidak berkerumun) dan mencuci tangan dengan menggunaan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer menjadi sayarat dan pilihan bagi siapa saja yang mau tetap beraktivitas di luar rumah, semua dilakukan demi menjaga kesehatan. Namun pada sisi lain, upaya pembatasan aktivitas tersebut juga berdampak cukup serius bagi sektor perekonomian, pertumbuhan ekonomi melambat, investasi menurun tajam, pengurangan aktivitas usaha skala sedang dan besar yang berakibat pengurangan tenaga kerja, tidak terserapnya tenaga kerja baru, berkurangnya pendapatan masyarakat, menurunnya daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi bahkan sampai minus hingga menyebabkan krisis ekonomi secara global terparah sejak perang dunia ke II, yang juga dialami dan dirasakan oleh Bangsa kita.

Kondisi Nasional : Golkar hadir dengan semangat Optimis.

Membaca hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) dalam Survey Nasional januari 2021 menggambarkan kondisi dan situasi yang dirasakan masyarakat Indonesia disaat pandemi seperti saat ini pada bidang ekonomi, politik, keamanan dan penegakan hukum. Dari data dan kesimpulan yang tersaji, dengan metodologi yang terpercaya, kita patut bersabar, semangat dan terus berikhitiar agar sebagai bangsa kita mampu bertahan dan berusaha untuk bangkit menyatukan semangat, tekad dan langkah guna mengatasi kondisi yang kurang menguntungkan ini akibat hidup bersama bencana non alam covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun ini.

Bebrapa kesimpulan dari survey tersebut yang patut kita catat diantaranya; 1). Masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional cenderung buruk, meskipun ada trend perbaikan dibandingkan survey sebelumnya, 2). Kondisi politik mengalami kecenderungan memburuk, meskipun masih positif, 3). Mayoritas masyarakat menilai arah perjalanan negara sekarang berjalan menuju arah yang benar, 4).

-

Lapangan pekerjaan dan penangan covid-19 merupakan masalah paling mendesak yang harus diselesaikan. Dari empat point kesimpulan survey tersebut yang kita soroti kaitan dengan tulisan ini, Partai Golkar dengan kecerdasannya membaca apa yang dirasakan masyarakat (fungsi partai: mengagregasi kepentingan publik) telah lebih dahulu hadir di masyarakat dengan mengusung slogan “Golkar Optimis” dengan daya pikir dan karyanya untuk “jemput bola” menjawab kebutuhan bangsa yang juga pararel dengan hasil survey LSI tersebut.

Golkar Optimis dengan titik tekan pada tema Indonesia Sehat dan Sejahtera adalah upaya sistemastis dan kesungguhan tentu dengan bekerja bersama dengan seluruh anak bangsa, tampil memelopori dan memberikan jalan keluar sebagai usaha keras menjawab kesimpulan pada point 1) dan 2) diatas. Selanjutnya Golkar sebagai salah satu partai politik di Tanah Air dengan Gerakan Golkar Optimis ingin bersama kekuatan politik lainnya mendorong kearah semakin baik dan kondusifnya kondisi politik bangsa ini.

Membangkitkan ekonomi alternatif melalui program Golkar peduli UMKM adalah pilihan jalan tengah sekaligus jalan keluar untuk menggerakan ekonomi masyarakat sekaligus memberdayakan lapangan kerja yang diharapkan akan mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi bangsa yang lesu disebabkan pandemi covid-19.

Melalui program Yellow Klinik sebagai bagian dari Golkar Optimis, yaitu berupa layanan kesehatan murah diselenggarakan pada setiap kantor-kantor partai adalah sarana melayani sekaligus mengedukasi masayarakat akan pentingnya penerapan prokes 3 M bagi setiap individu, juga pencerahan akan manfaat dan pentingnya vaksinasi covid-19 bagi setiap individu untuk mengurangi resiko terinfeksi covid-19.

Merujuk hasil survey LSI hanya sekitar 46 persen yang percaya bahwa vaksin dapat mencegah kita dari tertular virus covid-19, dan Golkar Optimis mendorong pencerahan kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya vaksinasi tersebut, karena Golkar Optimis menyadari bahwa persepsi masyarakat tentang covid-19 dan vaksinasi adalah tantangan yang tidak mudah untuk diatasi guna menentukan keberhasilan program vaksinasi sebagai upaya mengatasi wabah ini.

Inisiasi sebagai partai politik besar untuk mendorong masyarakat menempatkan rasa percaya akan kemampuan diri untuk bangkit mengatasi dampak pandemi covid-19 melalui tag line “Golkar Optimis” adalah upaya membangun kesadaran dan semangat disamping ikhtiar kerja-kerja nyata yang patut mendapatkan respon positif baik dari einternal keluarga besar pendukung Partai Golkar maupun masyarakat luas sebagai guliran snow ball (bola salju) yang akan semakin memberdayakan semangat dan kedisiplinan masyarakat yang hidup bersama dengan pandemi covid-19 untuk terpacu menggerakkan roda kehidupan membawa Indonesia sehat dan Sejahtera.

Dalam perspektif Islam, sikap optimistik seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan sebagaimana dalil nas QS Ali Imran: 139 yang artinya, “janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.
Mengutip daro laman IG Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Golkar: Sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo @jokowi untuk Bersama-sama membangun harapan, menyuarakan optimisme, dan kita ingin berhasil menangani krisis kesehatan dan krisis ekonomi, juga meraih banyak lompatan kemajuan. #indonesia, ….. ikhtiar, berharap dan semoga. (*)

Oleh ; Wendy Melfa (Direktur Badan Saksi Provinsi Lampung, Badan Saksi Nasional Partai Golkar)

Editor ; Roy

Redaksi-

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/