
Bandarlampung, (www.JNnews.co.id) – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan anak muda diera milenial saat ini harus paham tentang pertanian, agar perduli tentang alam dan minimal menjaga tanaman yang ada di lingkungan rumahnya.
“Era moderenisasi saat ini lahan pertanian semakin tergerus, butuh peran serta anak muda untuk menjaganya sehingga tidak akan hilang sampai kapan pun,” kata Eva Dwiana di Bandarlampung, Kamis (18/3).
Ia mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini yang paling banyak membantu perekonomian daerah yakni dari sektor pertanian sehingga memang dibutuhkan konsep pertanian yang benar di Bandarlampung.
Oleh sebab itu peran pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian yang saat ini tengah melatih anak-anak milenial di kota tapis berseri untuk lebih cakap lagi dalam bertani dengan memanfaatkan lahan yang ada.
“Kita tahu Bandarlampung ini lahan pertaniannya terbatas, jadi dengan dukungan Kementerian untuk melatih mereka kami harapkan anak-anak milenial ini dapat menghasilkan sesuatu dari bertani minimal untuk kebutuhan keluarganya,” kata dia.
Perlu diketahui bahwa pemkot Bandarlampung pun pernah memberikan program pelatihan kepada masyarakat menggunakan polibag di pekarangan rumah dan tentunya tambahn ilmu dari kementrian sangat berguna apa lagi diberikan langsung oleh para ahlinya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBLSDP), Kementan Husnaini, mengungkapkan bahwa daerah perkotaan pun masih bisa dibuat sebagai lahan pertanian.
Menurutnya, daerah perkotaan yang lahan pertaniannya sedikit pun masih bisa di siasati dengan menggunakan cara urban farming.
“Jadi bagaimana setiap rumah nanti didorong memiliki lahan pertaniannya di pekarangannya sehingga mereka tidak usah membeli lagi kebutuhan pokoknya di masa pandemi,” kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan daerah yang strategis dengan akses transportasi yang dekat sehingga bila nanti ada hasil tani yang lebih maka tinggal mencari pasarnya saja.
“Ini yang harus kita pikirkan bersama ke depan pasarnya ke mana, namun sebelum dikirim tentunya itu harus dipilah dulu mana komoditas yang untuk di dalam kota dan untuk diekspor,” kata dia.
editor Roy
Redaksi –