Dugaan Korupsi PT Waskita Beton Precast : Kejagung Periksa Dua Petinggi Korporasi

Nasional37 Views

Jakarta kembali diguncang kabar mengejutkan dari dunia penegakan hukum. Di tengah deru pembangunan infrastruktur nasional yang gencar digalakkan, PT Waskita Beton Precast Tbk anak usaha dari perusahaan pelat merah Waskita Karya justru terseret dalam kasus dugaan korupsi yang berpotensi merugikan negara hingga triliunan rupiah. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa dua pucuk pimpinan korporasi, menandai babak baru dalam investigasi besar-besaran terhadap praktik manipulatif yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Latar Belakang Dugaan Skandal

PT Waskita Beton Precast Tbk (WBP) bukanlah nama asing di telinga masyarakat Indonesia. Dikenal sebagai tulang punggung produksi beton pracetak untuk berbagai proyek strategis nasional, perusahaan ini membangun pondasi fisik negeri. Namun di balik nama besar itu, Kejagung mengendus aroma busuk dari praktik bisnis tak sehat yang berlangsung setidaknya sejak 2016.

Jejak Kejanggalan di Tubuh Korporasi

Pemeriksaan internal yang dilakukan oleh pihak eksternal, diikuti dengan laporan-laporan transaksi janggal, menjadi titik awal terbukanya skema pengadaan fiktif dan rekayasa dokumen di tubuh WBP. Dugaan penyimpangan mulai dari pemesanan material hingga pelaporan keuangan menjadi perhatian serius aparat penegak hukum.

Periode Genting: 2016 – 2020

Selama kurun waktu empat tahun tersebut, praktik yang diduga menyimpang kian masif. Berbagai proyek infrastruktur yang semestinya menjadi motor penggerak pembangunan nasional justru dijadikan alat untuk memperkaya segelintir orang. Modusnya: peminjaman bendera perusahaan, pengadaan material fiktif, surat jalan palsu, hingga pengakuan transaksi yang tak pernah ada.

Dua Petinggi Korporasi Diperiksa Kejagung

Langkah konkret diambil Kejagung. Pada pertengahan Mei 2025, dua pucuk pimpinan WBP diperiksa sebagai saksi kunci. Mereka adalah Direktur Utama FX Poerbayu Ratsunu dan Direktur Keuangan Antonius Yulianto Tyas Nugroho.

Profil Dua Petinggi WBP

  • FX Poerbayu Ratsunu menjabat sejak 2021, dikenal sebagai profesional yang sebelumnya aktif di sektor konstruksi nasional.
  • Antonius Yulianto merupakan sosok di balik pengelolaan kas perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan guna menelisik lebih dalam keterlibatan struktural dalam skema dugaan korupsi.

Tujuan Pemeriksaan

Penyidik ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan dan peran kedua tokoh ini terkait praktik pengadaan fiktif serta pelaporan keuangan yang direkayasa. Selain itu, penyidik juga menelusuri apakah para pimpinan ini turut memberi perintah langsung atau mengetahui dan membiarkan praktik tersebut berlangsung.

Rangkaian Modus Operandi Korupsi

Kasus yang menjerat WBP bukanlah perkara ringan. Berdasarkan dokumen penyidikan, modus operandi yang dilakukan cukup kompleks dan sistematis.

Pengadaan Fiktif dan Manipulasi Laporan

  1. Peminjaman Bendera Perusahaan
    Beberapa perusahaan rekanan diduga hanya dijadikan alat legalitas palsu. Mereka tidak pernah benar-benar melakukan transaksi riil dengan WBP.
  2. Surat Jalan Palsu dan Penerimaan Material Bohongan
    Surat jalan dan tanda terima material dipalsukan seolah-olah pengiriman dan pembelian sudah terjadi. Padahal, barang tidak pernah sampai di lokasi proyek.
  3. Penyusunan Laporan Keuangan yang Digerakkan Aktor Internal
    Bagian keuangan WBP diduga membuat laporan yang tidak sesuai realita proyek di lapangan, termasuk menutup defisit operasional dengan mencatat pemasukan fiktif.

Nilai Kerugian Mencapai Triliunan

Kejagung memperkirakan kerugian negara akibat skema ini mencapai lebih dari Rp2,5 triliun. Jumlah yang sangat fantastis untuk satu anak perusahaan BUMN. Kerugian ini tidak hanya bersifat finansial tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap pembangunan nasional.

Peta Tersangka dan Rantai Keterlibatan

Kasus ini telah menjerat sejumlah tokoh kunci yang pernah menjabat di WBP pada masa lalu.

Daftar Beberapa Nama yang Sudah Ditetapkan sebagai Tersangka

  • Agus Wantoro – Direktur Pemasaran 2016-2020
  • Agus Prihatmono – GM Pemasaran 2016-2020
  • Benny Prastowo – Staf ahli
  • Anugrianto – Mantan karyawan senior

Seluruh nama tersebut kini telah ditahan oleh penyidik Kejagung untuk menjalani proses hukum lanjutan. Para tersangka dijerat dengan pasal-pasal berat dari UU Tindak Pidana Korupsi serta pasal 55 KUHPidana tentang turut serta.

Respons PT Waskita Beton Precast dan Waskita Karya

Sikap Resmi Perusahaan

Manajemen WBP mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan akan kooperatif terhadap semua permintaan dari Kejaksaan.

Perusahaan juga menyebut bahwa sebagian besar dari mereka yang diperiksa atau sudah menjadi tersangka sudah tidak aktif lagi dalam struktur perusahaan sejak 2021.

Klarifikasi dan Upaya Pemulihan Citra

Perusahaan berjanji untuk:

  • Melakukan audit internal menyeluruh.
  • Merevisi struktur manajemen.
  • Meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan.

Implikasi terhadap Proyek-Proyek Strategis Nasional

Kasus ini menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan dan kredibilitas proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Proyek yang Berpotensi Terdampak

  • Tol Jakarta-Cikampek II Elevated
  • On/Off Ramp Simpang Susun Cikunir dan Karawang Barat
  • Pembangunan ruas tol Sumatera

Dengan keterlibatan perusahaan dalam dugaan korupsi, proyek-proyek tersebut kini mendapat sorotan ketat dari lembaga pengawas, baik internal pemerintah maupun eksternal.

Keresahan di Kalangan Subkontraktor

Banyak mitra kerja WBP kini merasa dirugikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, akibat terhambatnya proyek. Beberapa bahkan melaporkan mengalami tunggakan pembayaran sejak 2023.

Reaksi Publik dan Pemerhati Antikorupsi

Gelombang Kekecewaan dari Masyarakat

Kasus ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial dan forum publik. Banyak pihak menyayangkan bahwa di saat negara sedang serius membangun infrastruktur, masih ada pejabat dan pihak korporasi yang menyalahgunakan kepercayaan.

Desakan Evaluasi Total BUMN Konstruksi

Beberapa pengamat menyuarakan perlunya audit menyeluruh terhadap seluruh BUMN sektor konstruksi. Bukan hanya dari sisi keuangan, tetapi juga dari integritas manajemen dan etika bisnis.

Kejagung Tegaskan Komitmen: Tidak Ada yang Kebal

Jaksa Agung melalui juru bicaranya menyampaikan pernyataan tegas bahwa Kejaksaan tidak akan pandang bulu dalam menuntaskan kasus ini.

Langkah Selanjutnya

  • Penelusuran aliran dana dari rekening-rekening tersangka.
  • Pemeriksaan terhadap direksi aktif dan mantan direksi.
  • Potensi pembekuan aset perusahaan atau pribadi yang terlibat.

Kejagung juga mengisyaratkan kemungkinan penetapan tersangka baru seiring bukti yang makin menguat.

Menanti Akhir Drama Beton yang Retak

Kasus dugaan korupsi di PT Waskita Beton Precast membuka mata banyak pihak bahwa praktik penyimpangan bukan hanya terjadi di level atas negara, tetapi juga dalam tubuh perusahaan pelat merah.

Pemeriksaan dua petinggi saat ini hanyalah awal dari babak panjang pengungkapan sebuah drama hukum yang belum tentu berakhir dalam waktu dekat. Yang jelas, publik kini menanti: apakah hukum mampu menyentuh semua yang terlibat, tanpa pandang jabatan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *