Florist Indonesia Community Sukses Gelar Munas dan Gathering 2022 di Lampung

Berita110 Views

Ajang temu nasional yang ditunggu-tunggu para pelaku usaha florist tanah air akhirnya sukses digelar. “Florist Indonesia Community” atau yang kerap disingkat FIC, sukses menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) dan Gathering Nasional 2022 di provinsi Lampung. Acara ini tidak hanya menjadi momentum konsolidasi organisasi, tetapi juga wadah inspiratif untuk para pebisnis bunga dalam mempererat jaringan dan meningkatkan kompetensi.

Mengusung Semangat Kebersamaan dan Profesionalisme

Hadir dengan semangat kebersamaan dan penguatan kapasitas pelaku usaha, Munas dan Gathering FIC 2022 mengusung tema “Bersama Berkembang, Bersatu Mewangi”. Tema ini mencerminkan harapan besar agar para florist dari berbagai wilayah Indonesia dapat bersinergi dalam mengembangkan industri florikultura yang berkelanjutan.

Lokasi Strategis di Lampung

Lampung dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan tidak hanya karena keindahan alamnya yang memesona, tetapi juga karena pertumbuhan komunitas florist yang cukup pesat di wilayah ini. Penyelenggaraan acara di Lampung menjadi simbol inklusivitas FIC dalam menjangkau seluruh penjuru Nusantara.

Acara utama berlangsung di sebuah resort yang terletak di kawasan pesisir dengan nuansa tropis yang menyegarkan. Suasana santai namun profesional terasa sejak para peserta mulai berdatangan, dengan dekorasi khas bunga lokal yang ditata apik oleh panitia lokal.

Jumlah Peserta Membludak

Lebih dari 250 anggota Florist Indonesia Community dari Sabang hingga Merauke hadir dalam event ini. Mereka terdiri dari florist pemula, pemilik toko bunga ternama, pengrajin bunga artifisial, serta supplier perlengkapan florist. Tak sedikit pula yang datang dari komunitas florist luar negeri yang ingin menjajaki kerja sama bisnis.

Agenda Munas: Konsolidasi dan Pemilihan Pengurus Baru

Evaluasi Program Kerja dan Proyeksi Masa Depan

Musyawarah Nasional berlangsung dengan tertib dan demokratis. Para anggota mendiskusikan evaluasi program kerja dua tahun terakhir, membahas tantangan industri florist selama pandemi, serta menyusun rencana strategis dua tahun ke depan. Salah satu fokus pembahasan adalah digitalisasi layanan dan penguatan jaringan distribusi antar daerah.

Beberapa usulan yang mengemuka antara lain:

  • Pendirian rumah produksi bersama di daerah dengan potensi bunga lokal
  • Pelatihan rutin dalam bidang pemasaran digital
  • Kerja sama dengan instansi pemerintah dan BUMN untuk pengadaan bunga acara resmi

Pemilihan Ketua Umum yang Penuh Antusiasme

Puncak Munas ditandai dengan pemilihan Ketua Umum FIC yang baru. Dalam suasana yang penuh keakraban namun kompetitif, tiga kandidat bersaing menunjukkan visi dan komitmen mereka. Pemungutan suara dilakukan secara terbuka dengan sistem voting elektronik untuk menjamin transparansi.

Akhirnya, terpilihlah Nur Fitriani, seorang florist senior asal Bandung, yang dikenal karena dedikasinya dalam pemberdayaan florist perempuan dan program pelatihan gratis bagi UMKM. Terpilihnya Nur Fitriani disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.

Gathering Nasional: Panggung Kreativitas dan Kolaborasi

Parade Karya Bunga Nusantara

Acara gathering yang berlangsung keesokan harinya tidak kalah semarak. Salah satu momen paling ditunggu adalah “Parade Karya Bunga Nusantara”, di mana perwakilan dari tiap provinsi memamerkan rangkaian bunga khas daerah mereka. Mulai dari bunga kamboja Bali, mawar Malang, hingga anggrek Papua, semua ditampilkan dengan penuh kreativitas.

Penjurian dilakukan oleh panel juri independen yang terdiri dari florist profesional, desainer bunga internasional, dan jurnalis gaya hidup. Kategori penilaian mencakup inovasi desain, harmonisasi warna, serta kekuatan narasi budaya yang diusung.

Workshop dan Kelas Master

Peserta juga mengikuti berbagai workshop tematik, seperti:

  • Teknik merangkai bunga segar bertahan lama
  • Seni desain buket untuk pernikahan
  • Manajemen bisnis florist berbasis digital
  • Branding dan pengelolaan media sosial untuk florist

Kelas-kelas ini diisi oleh pemateri dari dalam dan luar negeri, termasuk florist dari Jepang dan Belanda yang membagikan teknik khas mereka dalam menciptakan karya kelas dunia.

Ajang Kolaborasi Lintas Daerah

Lebih dari sekadar ajang pameran dan pelatihan, gathering ini membuka ruang kolaborasi antarpelaku usaha. Banyak peserta menjajaki kerja sama logistik, penjualan bunga antar daerah, hingga pengembangan brand bersama. Bahkan beberapa peserta menyepakati kontrak kerja sama di lokasi acara.

Spirit Komunitas yang Kuat dan Menginspirasi

Cerita Perjuangan di Balik Karangan Bunga

Salah satu yang menjadi magnet dari acara ini adalah sesi “Cerita di Balik Karangan Bunga”, di mana para florist berbagi kisah mereka. Ada yang merintis dari nol, ada yang bangkit dari keterpurukan pandemi, dan ada pula yang mengangkat isu lingkungan lewat praktik florist berkelanjutan.

Cerita paling menyentuh datang dari M. Reza, florist muda dari NTB, yang bercerita tentang perjuangannya membawa bunga dari desa ke kota dengan sepeda motor demi memenuhi permintaan pelanggan. Kisahnya memantik semangat seluruh peserta untuk terus berkarya meski dalam keterbatasan.

Penganugerahan “Florist of The Year”

Di penghujung acara, FIC memberikan penghargaan “Florist of The Year 2022” kepada Sri Hartati dari Surabaya. Ia dikenal dengan inovasi dalam merangkai bunga lokal menjadi produk premium yang diminati pasar ekspor. Selain itu, penghargaan juga diberikan untuk kategori seperti “Florist Inovatif”, “Pemula Berprestasi”, dan “Komunitas Terfavorit”.

Menatap Masa Depan Industri Florist Indonesia

Kesuksesan Munas dan Gathering 2022 ini menjadi titik balik semangat baru di tengah pelaku usaha florist. Beberapa kesepakatan penting pun lahir dari forum ini:

  • Deklarasi Komitmen Hijau: Seluruh anggota sepakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam rangkaian bunga.
  • Pembentukan Tim Digitalisasi: Untuk merancang platform marketplace florist nasional.
  • Roadmap Pameran Bunga Nasional: Dimulai tahun 2023 akan digelar tahunan di berbagai kota besar.

Komunitas ini pun memperluas visinya menjadi wadah edukasi dan advokasi kebijakan publik demi keberlangsungan industri florist nasional. Mereka merancang kerja sama dengan kementerian terkait serta mengusulkan program pelatihan kewirausahaan florist bagi pelajar SMK dan mahasiswa pertanian.

Penutupan yang Haru dan Penuh Janji

Rangkaian kegiatan ditutup dengan malam kebersamaan bertema “Mewangi di Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai”. Dalam suasana syahdu, para peserta menyalakan lilin berbentuk kelopak bunga sebagai simbol harapan dan solidaritas. Sebuah lagu tema komunitas dikumandangkan bersama-sama, menciptakan momen emosional yang tak terlupakan.

Sebelum bubar, panitia mengumumkan bahwa Munas dan Gathering FIC berikutnya akan digelar di Yogyakarta pada tahun 2024, dengan rencana lebih besar dan target partisipasi internasional.

Dengan semangat baru yang menyala, para florist dari seluruh Nusantara kembali ke daerah masing-masing, membawa pulang bukan hanya ilmu dan relasi, tapi juga semangat untuk terus “mewangi bersama” dalam geliat industri kreatif Indonesia.


Florist Indonesia Community membuktikan bahwa kolaborasi, inovasi, dan semangat kebersamaan mampu menumbuhkan industri florist ke arah yang lebih profesional dan berkelanjutan. Munas dan Gathering 2022 di Lampung bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi tonggak sejarah baru dalam perjalanan komunitas kreatif Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *