Kajati Resmikan Renovasi Masjid Ar-Ridho Kejati Lampung

Berita26 Views

Masjid tidak hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan budaya bagi umat Islam. Di tengah semangat memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebersamaan, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung meresmikan renovasi Masjid Ar-Ridho yang berada di lingkungan Kejati Lampung. Acara ini tidak hanya menjadi simbol revitalisasi fisik bangunan, namun juga penegasan komitmen Kejati dalam memperkuat nilai-nilai religius di institusi hukum tersebut.

Momen Bersejarah di Lingkungan Kejaksaan Tinggi Lampung

Peresmian renovasi Masjid Ar-Ridho pada hari Rabu pagi berlangsung khidmat dan penuh makna. Masjid yang terletak di kompleks Kejati Lampung, Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, kini tampil dengan wajah baru yang lebih modern namun tetap mempertahankan nuansa islami yang kental.

Kajati Lampung, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa renovasi ini merupakan bagian dari upaya membangun keseimbangan antara profesionalisme kerja dan kebutuhan rohani pegawai kejaksaan. “Masjid bukan sekadar tempat sholat, tetapi juga menjadi tempat pembinaan akhlak dan spiritualitas pegawai,” ujar Kajati di hadapan para undangan dan jajaran pejabat Kejati.

Konsep Renovasi: Harmoni antara Estetika dan Spiritualitas

Desain Arsitektur yang Relevan dengan Karakter Lokal

Renovasi masjid Ar-Ridho dilakukan dengan pendekatan arsitektur yang mengedepankan kesederhanaan namun tetap elegan. Ornamen-ornamen khas nusantara ditambahkan pada bagian kubah dan mihrab, menciptakan harmoni antara tradisi dan nilai-nilai islam yang universal.

Ruang utama salat kini diperluas, mampu menampung lebih dari 200 jamaah secara bersamaan. Pencahayaan alami yang masuk melalui jendela besar dengan kaca patri menambah kesyahduan suasana di dalam masjid.

Penambahan Fasilitas Penunjang

Selain perluasan ruang salat, renovasi juga mencakup pembangunan tempat wudu yang modern, ruang penitipan barang, serta perpustakaan mini yang berisi koleksi literatur Islam dan hukum. Dilengkapi dengan sistem audio dan pendingin udara, kenyamanan beribadah kini menjadi prioritas utama.

Taman kecil dengan jalur pejalan kaki yang mengelilingi masjid juga turut dibangun sebagai tempat refleksi dan istirahat. Penambahan area parkir yang lebih luas menjadi jawaban atas kebutuhan jamaah yang meningkat dari waktu ke waktu.

Kajati: Masjid Ini Milik Kita Semua

Dalam pidato peresmiannya, Kajati Lampung menekankan pentingnya merawat fasilitas ibadah ini secara bersama-sama. Ia menegaskan bahwa Masjid Ar-Ridho bukan hanya milik institusi, tetapi milik seluruh insan kejaksaan dan masyarakat sekitar yang ingin menjadikannya tempat beribadah dan belajar agama.

“Kami ingin menciptakan lingkungan kejaksaan yang tidak hanya profesional dan berintegritas, tapi juga religius dan penuh dengan nilai-nilai keislaman,” ungkap Kajati dengan suara bergetar penuh haru.

Peresmian juga disertai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita secara simbolis oleh Kajati. Hadir dalam acara tersebut para asisten, kepala bagian, staf Kejati Lampung, serta tokoh masyarakat dan ulama setempat.

Pengajian dan Tabligh Akbar Warnai Acara Peresmian

Tausiyah dari Ulama Ternama

Setelah peresmian, acara dilanjutkan dengan pengajian akbar yang menghadirkan salah satu ulama ternama dari Lampung. Dalam tausiyahnya, sang ustaz menyampaikan pesan tentang pentingnya menjadikan tempat kerja sebagai ladang pahala, dengan memperbanyak amal ibadah di sela-sela kesibukan.

“Masjid ini bukan hanya saksi bisu, tetapi bisa menjadi tempat berkah, tempat istighfar, tempat kita bermunajat, dan tempat berteduh dari kerasnya dunia kerja,” ucap sang ulama dengan semangat.

Kegiatan Sosial dan Pembagian Sembako

Selain acara religius, Kejati Lampung juga menggelar kegiatan sosial berupa pembagian sembako kepada masyarakat sekitar dan tenaga kebersihan lingkungan kejaksaan. Puluhan paket sembako disalurkan sebagai bentuk kepedulian dan wujud nyata keberkahan dari renovasi masjid.

“Kami ingin keberadaan Masjid Ar-Ridho menjadi rahmat bagi semuanya, bukan hanya bagi pegawai, tapi juga masyarakat sekitar,” ujar salah satu panitia.

Dukungan dari Pegawai dan Masyarakat

Respons Positif dari Internal Kejati

Sejumlah pegawai Kejati Lampung mengungkapkan rasa syukur atas selesainya renovasi ini. Mereka menilai masjid yang baru telah menghadirkan kenyamanan dan atmosfer spiritual yang lebih mendalam. Bahkan beberapa di antaranya mengaku lebih semangat mengikuti kajian rutin setiap Jumat pagi.

“Masjid ini seperti rumah kedua bagi kami. Kami bisa menenangkan hati, memperbaiki diri, dan saling menguatkan dalam kebaikan,” ujar salah satu staf Kejati.

Sambutan Hangat dari Warga Sekitar

Warga sekitar pun menyambut baik pembukaan kembali Masjid Ar-Ridho. Bagi mereka, masjid ini adalah simbol keterbukaan Kejati Lampung terhadap masyarakat umum. Dengan fasilitas yang kini lebih lengkap dan bersih, mereka merasa lebih nyaman untuk datang beribadah.

“Kami merasa masjid ini milik bersama. Renovasi ini seperti angin segar, semoga semakin banyak kegiatan keagamaan yang digelar di sini,” ujar seorang warga yang hadir.

Rencana Jangka Panjang: Pusat Aktivitas Keagamaan dan Sosial

Ke depan, Masjid Ar-Ridho tidak hanya difungsikan untuk salat berjamaah, tapi juga akan menjadi pusat pembinaan rohani, pelatihan tilawah, pelatihan khatib, hingga tempat diskusi keislaman yang terbuka bagi masyarakat umum.

Program tahfiz Qur’an untuk anak-anak pegawai dan masyarakat sekitar juga sedang disusun agar masjid ini menjadi pusat pendidikan Al-Qur’an yang aktif. Kajati bahkan menyampaikan rencana membentuk lembaga sosial berbasis masjid yang akan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah secara sistematis.

Simbol Komitmen Moral Kejati Lampung

Renovasi Masjid Ar-Ridho menjadi simbol komitmen moral Kejaksaan Tinggi Lampung untuk tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga mengokohkan nilai-nilai etika dan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam era yang penuh tantangan, masjid ini menjadi mercusuar nilai-nilai kebaikan dan spiritualitas.

Kajati menutup acara dengan mengajak seluruh jajaran untuk menjadikan masjid sebagai pusat pembentukan karakter. “Jika hati kita baik, keputusan kita dalam menegakkan hukum pun akan lebih adil dan berkah. Karena itu, mari kita jaga rumah Allah ini sebaik-baiknya,” tuturnya penuh semangat.

Peresmian Masjid Ar-Ridho ini bukan sekadar acara seremonial, tapi juga momentum penting untuk meneguhkan kembali jati diri institusi kejaksaan yang menjunjung tinggi keadilan, kemanusiaan, dan spiritualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *