Program “Rumah Pangan” yang digagas oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir sebagai solusi inovatif dalam memberdayakan nasabah, khususnya perempuan pelaku usaha ultra mikro di Kabupaten Sragen. Program ini tidak hanya berfokus pada pembiayaan, tetapi juga menyasar aspek peningkatan keterampilan melalui pelatihan merawat bibit produktif secara intensif di lingkungan rumah masing-masing.
Latar Belakang Program Rumah Pangan PNM
Upaya Pemberdayaan Berbasis Pangan
PNM menyadari bahwa ketahanan pangan keluarga dapat dibangun dari pemanfaatan pekarangan rumah. Dalam konteks tersebut, program Rumah Pangan hadir sebagai bentuk edukasi dan pendampingan berkelanjutan bagi para nasabah agar mampu menanam, merawat, dan memanen hasil pangan sendiri.
Menjawab Tantangan Ekonomi Pascapandemi
Program ini juga menjadi jawaban atas tantangan ekonomi pascapandemi yang menyebabkan tekanan terhadap sektor informal. Dengan menanam bibit secara mandiri, nasabah bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa bergantung sepenuhnya pada pasar.
Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan
Durasi dan Materi Pelatihan
Para nasabah mengikuti pelatihan selama tiga bulan, yang mencakup materi tentang perawatan bibit, teknik penanaman berkelanjutan, penggunaan pupuk organik, serta pemanfaatan hormon tanaman. Pelatihan berlangsung secara langsung di rumah nasabah dengan sistem kunjungan oleh tim PNM.
Penerapan Konsep Praktis dan Partisipatif
Setiap nasabah mendapatkan paket bibit produktif seperti cabai, tomat, dan terong. Selain itu, diberikan juga pupuk dan pendampingan agar bibit bisa tumbuh maksimal di lingkungan pekarangan yang terbatas. Pendekatan ini bersifat partisipatif, di mana keluarga ikut terlibat dalam proses pemeliharaan.

Dampak Program bagi Nasabah dan Lingkungan
Peningkatan Kemandirian Pangan Keluarga
Dengan bibit yang dirawat secara mandiri, nasabah kini dapat memanen hasil tanaman untuk konsumsi sehari-hari. Hal ini mengurangi pengeluaran rumah tangga dan memberikan alternatif pangan segar yang sehat dan ekonomis.
Potensi Pendapatan Tambahan
Hasil panen tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga dijual di lingkungan sekitar. Ini membuka peluang pemasukan baru yang relevan dengan semangat kewirausahaan perempuan dan prinsip ekonomi rumah tangga.
Dukungan terhadap Pemberdayaan Perempuan
Nasabah sebagai Agen Perubahan
Program ini menjadikan para nasabah bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai agen perubahan di lingkungannya. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada tetangga, memperluas dampak sosial dari kegiatan Rumah Pangan.
Relevansi terhadap SDGs
PNM melalui program ini berkontribusi pada target SDGs, terutama dalam pengentasan kemiskinan (goal 1), ketahanan pangan (goal 2), dan pemberdayaan perempuan (goal 5). Langkah ini juga mendukung pola hidup berkelanjutan dan konsumsi lokal.
Replikasi dan Rencana Jangka Panjang
Melihat dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Sragen, PNM berencana memperluas program Rumah Pangan ke daerah lain di Indonesia. Skema ini akan diperkuat dengan jaringan pelatih lokal dan kolaborasi dengan pemda, agar program tak hanya berdaya guna, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
Dengan pendidikan berbasis praktik dan pendampingan yang intensif, program Rumah Pangan menjadi contoh konkret pemberdayaan ekonomi mikro berbasis pangan yang berdampak luas bagi keluarga Indonesia.