Berita

Kapolri Turunkan Enam Tim Mabes Polri untuk Investigasi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Ket foto : Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan pers terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

MALANG, jnnews.co.id || Tragedi sporter usai pertandingan Arema FC dengan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang, merupakan sejarah paling kelam dalam dunia sepak bola Indonesia.

Pihak kepolisian akan mendalami penyebab tragedi memilukan tersebut, termasuk kemungkinan penerapan prosudur penggunaan gas air mata yang diduga sebagai biang kerok jatuhnya ratusan korban.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan persnya mengatakan, pendalaman dilakukan pada penerapan prosedur tetap dan tahapan yang telah dilakukan tim pengamanan yang bertugas saat pelaksanaan pertandingan.

“Tim tentunya akan mendalami terkait prosedur dan tahapan-tahapan yang dilakukan satgas atau tim pengamanan yang melakukan tugas saat pelaksanaan pertandingan,” terang Kapolri.

Kapolri menjelaskan tahapan-tahapan untuk penerapan prosedur tersebut akan dilakukan audit oleh tim yang telah disiapkan. Ia akan mendalami berbagai informasi yang ada, termasuk upaya penyelamatan para pemain dari para suporter.

Menurutnya, seluruh hal yang mendetail tersebut akan didalami dan menjadi bagian besar dalam proses investigasi. Proses investigasi akan dilakukan mulai dari pihak penyelenggara, pengamanan, dan seluruh pihak terkait.

-

Kapolri mengatakan, proses tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran jelas dalam tragedi maut tersebut. Termasuk siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu.

Menurut Kapolri akan menurunkan enam tim Mabes Polri untuk menginvestigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut. Keenam itu di antaranya terdiri dari unsur Bareskrim, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).

Kapolri kemarin juga telah merilis jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnya jumlah korban meninggal masih simpang siur. Dari pemdataan di sejumlah rumah sakit, terungkap jumlah korban meninggal sebanyak 125 orang dan 323 orang mengalami luka-luka.

“Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang, bukan 130 orang karena ada korban yang terdata ganda,” ujar Kapolri.(ded)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/