Metro (JNews) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Andrianti mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Ia diperiksa guna evaluasi penggunaan anggaran dan distribusi obat-obatan untuk pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19, Selasa (24/8).
Bersama stafnya, Erla keluar dari kantor Kejari sekitar pukul 11.40 WIB langsung bergegas menuju kendaraan. Ketika ditanya wartawan Kepala Dinas irit bicara dan menolak menjelaskan pemeriksaan dirinya.
“Tanya pak jaksa saja, saya mau persiapan rapat. Tanya sama beliau ya, saya nggak bisa jawab,” kata Erla, menuju mobil dinas yang parkir di luar kawasan kantor Kejari.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Kota Metro Rio Halim mengungkapkan kedatangan kadiskes berdasarkan undangan yang dikirim karena kejaksaan bertugas memantau pengunaan dana Covid-19.
“Kita mengevaluasi penggunaan dana Covid-19 di tahun 2021 ini sejauh mana penyerapannya,” katanya.
Rio mengatakan sampai saat ini prosentase yang diserahkan dinas kesehatan, sekitar 40 persen sekian, sesuai yang disampaikan oleh sekda.
“Kita hanya mengevaluasi sejauh mana pengadaan obat, bantuan obat dan vitamin untuk pasien isoman. Karena sudah ada perintah dari Presiden untuk memberikan obat dan vitamin untuk masyarakat yang isoman, namun di Metro diakui belum pernah ada,” ujarnya.
Menurut Rio, belum didistribusikannya obat dan vitamin untuk warga Isoman di kota metro, karena pihak dinas masih menanti pemesanan.
Rio mengatakan hingga kini pihaknya belum menemukan kejanggalan terkait penyerapan anggaran Covid-19 dan item yang disediakan.
“Sejauh ini kita belum ditemukan adanya kejanggalan penyerapan anggaran, kita hanya melakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan anggaran Covid-19 tersebut,” ujarnya.
Pihaknya mendorong Pemkot Metro mendistribusikan obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Karena sampai dengan sampai ini belum pernah sama sekali. (red)
editor Roy