Sumsel, (Jnnews) | Terkait operasi tangkap tanggan beberapa bulan lalu di kabupaten Musi Banyuasin oleh KPK terkait kasus suap kepada Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex.
Dalam operasi tersebut ada beberapa orang yang terjaring secara langsung yaitu Dodi Reza Alex sebagai bupati Muba ,Herman Mayori sebagai kepala dinas PUPR berikut anak buahnya yaitu Edi Umari yang menjabat salah satu kepala bidang.
Dalam persidangan terkuak beberapa nama yang disebut oleh Herman Mayori yang mana diduga kuat nama tersebut terlibat persekongkolan dalam mengatur proyek dan mengatur pembagian fee .
Dari beberapa nama tersebut tak luput dari instituti polri dan sudah ditetapkan sebagai tersangka .hal inilah yang menjadi pertanyaan bagi masyarakat seperti dikemukakan oleh ketua umum LSM GRANSI .
Jika oknum polri saja sudah ditindak tegas karna terlibat dalam permainan tersebut. Lalu mengapa nama-nama yang disebut dalam persidangan seperti yaitu APRIYADI sebagai Setda yang jelas mengakui menerima uang kisaran 80 Juta, kemudian disebut Irfan sebagai kepala bidang yang disebut sebagai pengantar uang dan A FADLIY kepala bidang yang saat Herman Mayori di gelandang ke KPK Beliau ikut serta .sampai saat ini belum ditahan”, kata Supriyadi
Menurut pandangan kmi sebagai masyarakat semestinya ketiga orang tersebut ikut ditahan kerna mereka juga berperan serta dalam tindakan kejahatan yang merugikan negara .dari itulah untuk mendorong dan mendukung KPK, kami akan mendatangi Gedung KPK dan akan mempertanyakan kenapa mereka tidak ditahan.
Kemudian saat ditanya terkait rencana mendatangi gedung KPK LSM GRANSI mengatakan bahwa mereka datang mempertanyakan haltersebut mereka juga akan menggelar aksi damai
Gransi juga mengajak putra daerah Muba agar dapat bergabung sehingga permasalahan ini akan mendapat tanggapan serius .karna sangat disayangkan dengan anggaran yang besar Muba menjadi terpuruk disebabkan oleh oknum tak bertanggung jawab .dan sementara oknum tersebut masih dengan santai melenggang. (Rilis Gransi)
About Author
