Jogyakarta, (Jnnews) || Indonesia dikenal di mancanegara memiliki berbagai Keindahan budaya Indonesia, terlebih ketika bicara yang bernama Jogyakarta, karena disanalah memang pusat budaya sebagai sebuah keraton yang masih terpelihara lestari hingga kini, dan pada kesempatan ini awak media yang tergabung di Pewarna Indonesia meliput di hall Jogja Exspo centre tempat Pesparawi tingkat Nasional diselenggarakan, yang diwarnai oleh berbagai khasanah budaya termasuk Tarian Angguk dari Kulonprogo.
Tarian Angguk yang dibawakan oleh Sekelompok seniman penari yang berjumlah 8 orang (putri) yang dibawakan secara apik dengan gerakan eksotis, mengangguk dan bergoyang, diiringi dengan musik gendang, rebana, drum mampu menyedot ratusan pengunjung di hall JEC Siang itu (22/06/2022)
Tarian ini merupakan hasil besutan tangan dingin mbak Isti, di samping tidak mengurangi makna tarian tersebut, dahulu tarian ini untuk mengalihkan perhatian penjajah Belanda kala itu, namun sekarang ada perubahan paradigma fungsi kesenian ini.
Dimasa sekarang ini tarian Angguk bisa berfungsi sebagai acara ritual, acara Nasional seperti di Pesparani dan acara pernikahan, papar mbak Isti.
Tarian ini ditarikan oleh 8 orang yang semuanya gadis, dan diiringi oleh sekitar 10 orang pemain musik, tarian ini berfungsi untuk menghibur para pengunjung UMKM dan memberikan semangat bagi peserta Pesparani ke XIII”, ujar pemilik sanggar seni Patma Kinanti ini.
Pada kesempatan tersebut Hadir juga koordinator seni budaya (Singgih) dari kemantren Girimulyo, yang menjelaskan bahwa tarian ini merupakan hasil perjuangan para seniman Kulonprogo sehingga mendapatkan penghargaan dari pusat merupakan kesenian asli dari kulonprogo”, ujar Singgih.
Dalam pembinaannya dan pelestarian tari Angguk, sudah di programkan untuk diajarkan di ,SD, SMP sekitar kabupaten Kulonprogo di samping itu sudah ada sekitar 5 Sanggar Seni khusus tari Angguk di Kulonprogo”, jelas Singgih.
Adik Fadillah (penari), mengaku kalau belajar menari sejak SD, musiknya enak , mudah di ikuti. “Kata Fadillah Sukses buat Fadillah, teruslah menari ya dik.
Oke terima kasih mas Singgih dan mbak Isti, kalian sudah menjadi sahabat Pewarna yang baik. Tuhan memberkati.
Pesparawi nasional sudah memasuki hari ke tiga dan dibuka Senin 20 Juni di tempat bersejarah candi Prambanan. /Sn
Sumber : Pewarna Indonesia
Red