BeritaDaerah

Selama Dua Hari Digelar Workshop, Ini Maksud Tujuannya

Palembang, JNNews.co.id –Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Palembang Dr Mohammad Hossein (RSUP Dr MH) menggelar acara workshop pelatihan standarisasi kompetensi ultrasonografi obstetri dan ginekologi tingkat dasar.

Adapun turut hadir didalam workshop tersebut Ketua Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Sumatera Selatan (Sumsel) Dr dr Kms Yusuf Effendi, Sp.O.G.,Subsp.,F.E.R, Pelatih Ketua POKJA USG POGI Sumsel Dr Putri Mirani, Sp.O.G, dan sebagai peserta yakni Dr widya Prawita Sari, Sp.O.G, dan para peserta workshop lainnya.

Dikatakan Ketua POGI Sumsel Dr dr Kms Yusuf Effendi, Sp.O.G.,Subsp.,F.E.R, masalah materi ini intinya adalah USG dasar, standarisasi sebetulnya Sp.O.G itu sudah paham betul tingkat dasar. Cuma kita menyamakan kompetensinya saja, general tanpa perbedaan.

“Seiring kembangnya ilmu yang semakin berkembang, jadi mereka mengupdate ilmu USG dasar sama menyamakan kompetensi, namanya standarisasi,” ujarnya.

Kemudian, materinya itukan tercakup dengan materi tercakup dengan materi USG dasar saja, berikutnya tahun depan ada USG lanjutan, biasanya ada dasar dan lanjutan, hanya dua tahap.

Kalau sebetulnya mereka kan ini kan ketentuan dari pemerintah, ketentuan dari pemerintah dari kolegium.

“Dimana kolegium itu adalah merupakan organisasi pendidikan, diorganisasi profesi, kewajiban setiap anggota POGI se Indonesia ini atau Sp.O.G se Indonesia ini wajib mendapat pelatihan USG dasar standarisasi,” ungkapnya.

-

Dilanjutkannya, nanti dapat sertifikat, itu adalah modal dia. Jadi artinya, dia tidak bisa mendapat izin praktek kalau belum ada itu, tidak ada sertifikat tersebut.

Biasanya untuk dapatkan itu tidak lama, hanya 1 tahun paling cepat, tahun depan. Sama, cuma mungkin caranya serentak se Indonesia, namanya MOOC.

“Dimana untuk MOOC itu sendiri yakni Massive Open Online Cause, kursus secara masip se Indonesia, dan dia tidak harus disini berkumpul di tempat meja masing-masing,” katanya.

Menurut Pelatih Ketua POKJA USG POGI Sumsel Dr Putri Mirani, Sp.O.G, hari ini kebetulan kita praktek langsung ke pasien, jadi kalau dibilang hari ini hands on.

Dimana hands on itu kita langsung praktek melakukan pemeriksaan, untuk melakukan pemeriksaan USG yang terstandardisasi.

“Mengukur macam-macam, jadi yang diukur ada pasien yang hamil, ada pasien yang tidak hamil. Jadi ada yang hamilnya di trisemester awal,” imbuhnya.

Masih dilanjutkannya, ada di 3 bulan pertama, ada yang terakhir begitu untuk pasiennya. Untuk teknologinya, kita menggunakan alat USG, kalau teknologi ya sesuai dengan alat USG nya.

Jadi kalau yang kita lakukan adalah pemeriksaannya mengukur ukuran janinnya, nanti akan ketahuan berat badannya, dan ada kelainan apa tidak.

“Kalau kemarin adalah materinya, jadi penyampaian materi, cara-cara, teknik-teknik pengukuran, dan hari ini adalah prakteknya,” imbuhnya.

Begitu juga disampaikan peserta workshop Dr Widya Prawita Sari, Sp.O.G, untuk pesertanya sendiri sebanyak 74 orang yang diikuti oleh beberapa provinsi yakni 14 provinsi, dan yang paling jauh adalah dari Aceh.

Ada juga dari Kalimantan, Jakarta, Lampung, Pekan Baru, dan sebagainya, mereka semua adalah Dokter, dan alumni Universitas Sriwijaya (Unsri).

“Untuk teknologinya kita pelatihan USG, untuk peningkatan kompetensi dokter OCIN. Kalau untuk kesulitan tidak ada, karena kita cuma mereview saja,” jelasnya. (DNL)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/