Palembang, (JNNews) -Implementasi Penguatan Kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Project Kreatif Kewirausahaan (PKK) kelas XI dan XII SMK Negeri 7 Palembang dilaksanakan 20 sampai 21 Mei 2024 bertempat di aula SMK Negeri 7 Palembang.
Kabid SMK Disdik Sumsel Mondyaboni, SE., S.Kom., M.Si mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dibuat oleh SMK Negeri 7 Palembang tentang penguatan pembelajaran kewirausahaan.
“Seperti kita ketahui bahwa pembelajaran kewirausahaan siswa SMK sangat penting. Anak-anak SMK setelah lulus kita harapkan dapat bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi dan juga berwirausaha. Jadi dari ketiga bagian itu kita coba kuatkan,” ujarnya.
“Alhamdulillah SMK Negeri 7 Palembang mengambil tema untuk implementasi kewirausahaan kepada anak-anak didik dan juga dimasukkan juga tentang bagaimana kita berwirausaha dengan digital marketing,” tambahnya.
Dia menuturkan, bahwa saat ini untuk kewirausahaan sendiri sudah banyak sekali penjualannya yang dilakukan secara online bukan hanya sekedar membuat produk tapi kepada bagaimana memasarkan produk lain. Karena ada beberapa acara yang bisa dilakukan oleh siswa yang pertama itu dengan cara menjadi seorang reseller.
“Kemudian juga bisa menjadi seorang youtuber atau bisa juga banyak yang menjadi afiliator untuk beberapa tema-tema penjualan secara online kalau untuk reseller kita mengambil produk dari tempat lain kemudian kita membeli. Kemudian kita jual kembali itu reseller tapi kalau untuk dropshipper kita memesan tanpa melihat barangnya dari toko lain dan kita jual customer tanpa harus melihat barangnya tapi dari toko tempat kita membeli itu langsung mengirim langsung kepada customer yang sudah memesan barang lewat kita. Kemudian kalau afiliator dari produk-produk yang ada pada toko-toko online itu jika ada yang baru kita menarik Kita bisa membantu menjualkan melalui medsos dengan mengcopy link yang ada pada pada toko online tersebut,” bebernya.
“Saya berharap sekolah-sekolah lain juga bisa mengadakan kegiatan serupa. Sehingga kalau kita lakukan secara serentak di 17 kabupaten kota tentu hasilnya menjadi baik dan bisa terlihat manfaatnya ketika dilakukan bersama-sama untuk penguatan kewirausahaan ini,” tuturnya.
Dia menuturkan, ada beberapa produk buatan siswa SMKN 7 yang dipasarkan oleh siswa seperti contohnya lukisan. Kemudian ada juga produk untuk wanita karena mereka mempunyai program keahlian kriya yang membuat bros dari tembaga.kemudian juga bisa membuat pin untuk baju itu ada banyak sekali produk yang dihasilkan oleh SMK Negeri 7 Palembang yang sebenarnya bisa dipasarkan.
“Itu memang butuh pendamping. Untuk pendampingnya juga kita juga bekerja sama dengan dinas Koperasi dan UMKM untuk belajar bagaimana yang bagus. Supaya nanti mempunyai nilai jual yang lebih baik,” ucapnya.
Mondyaboni menuturkan, dengan adanya beberapa sekolah yang ada kegiatan seperti ini tentu akan memacu bagi sekolah lainnya untuk membuat kegiatan serupa ini.
“Ada tiga skema yang kemarin kita coba sama-sama siswa ada reseller, ada dropshipper dan juga afiliator. Kalau untuk skema dropshipper dan afiliator itu tidak butuh modal. Jadi mereka hanya menggunakan gadget yang dipakai untuk bersosialisasi. Tapi ini dengan menggunakan handphone mereka sudah bisa menghasilkan uang. Kita sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan seperti telepon juga untuk memberikan ilmunya tentang digital marketing dengan perusahaan perusahaan lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 7 Palembang Aliyas, SPd,MPd mengatakan SMK 7 mengatakan kegiatan itu materinya adalah dilaksanakan baik secara luring maupun daring. Ada narasumber dari UMKM IKM Nusantara Palembang, ada juga dari narasumber Apindo. Dari Dinas UMKM dan Koperasi diwakili oleh Kasi Sarana dan Prasarana
“Jadi peserta ini guru sebanyak 30 orang dan siswa sebanyak 100 orang mengikuti kegiatan tersebut dari Prodi Desain Komunikasi Visual. Karena untuk PKK ini titik beratnya di prodi DKV,” katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, tujuan kegiatan ini adalah pihaknya ingin mengimplementasikan mata pelajaran PKK ini kepada guru dan siswa. Supaya mereka bisa mengimplementasikan sebenernya.
“Kedua bisa menguatkan lagi mata pelajaran PKK ini kepada siswa supaya siswa ini bisa berwirausah. Dan setelah mereka selesai nanti mereka bisa berwirausaha dengan baik baik itu selama menjadi siswa saja itu bisa berwirausaha. Jadi saya kutip kata Bu Kabid SMK kalau mau berwirausaha lakukan dari sekarang dari yang terkecil,” katanya.
“Jadi kalau kita mempunyai niat untuk berwirausaha niatkanlah dari sekarang dari yang terkecil. Mudah-mudahan kalau sudah tumbuh dewasa sudah tidak lagi sekolah, mereka sudah bisa memperbesar lagi atau memperluas lagi jaringan wirausaha mereka,” tambahnya.
Menurutnya, berwirausaha sekarang ini tidak mesti ada gedung atau komplit. “Tapi kita punya keahlian marketing digital, kita bisa menjadi reseller, atau dropshipper atau afiliator itu tidak butuh modal tapi bisa menggunakan handphone,” ucapnya.
“Saya dapat laporan dari pak Markoni, dan kita juga sudah menindaklanjuti di mata pelajaran PKK ini. Karena kita ada tim kita juga ada tim inovasi dan kewirausahaan ini diketuai oleh pak Markoni beliau juga sudah menjalankan kewirausahaan kita kerjasama dengan PT Sosro. Anak diajarkan menjual produk dan mereka mendapat income dari sana. Itu sebenarnya kita ajarkan untuk berwirausaha.
“Harapan kita kedepannya dengan adanya kegiatan ini maka anak-anak mempunyai pandangan yang luas tentang kewirausahaan. Karena anak-anak ini SMK dan SMA ini pemikirannya harus kerja dan juga harus kuliah dan yang kita tekankan selama ini berwirausaha. Karena berwirausaha ini bisa menciptakan lapangan kerja. Kalau mereka berhasil bisa mencipta lapangan kerja nah inilah yang kita tekankan karena sebenarnya di SMK. Mereka mempunyai pandangan yang kuat tentang wirausaha dan pemahaman yang baik tentang wirausaha,” pungkasnya. (Red*)