Tulang Bawang Barat-Lampung, (Jnnews) | Polemik terkait pengelolaan cadangan beras pemerintah di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mencuat ke permukaan.
Dinas Ketahanan Pangan Tubaba dilaporkan telah melakukan pengadaan beras setiap tahun sejak 2019, namun hingga kini sebagian besar cadangan beras tersebut masih tersimpan di gudang Bulog dan belum tersalurkan.
Hal ini terungkap dari keterangan Kepala Bidang Distribusi Pangan, Eli Suryani pada Jumat (25/10/2024).
Menurutnya, sejak 2019 hingga 2024, pemerintah daerah telah menganggarkan dana APBD untuk pengadaan beras sebanyak 24 ton.
Namun, beras tersebut belum tersalurkan karena tidak adanya pengajuan proposal dari tingkat tiyuh (desa) yang terdampak bencana.
“Beras cadangan pemerintah ini sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak bencana. Namun, hingga saat ini belum ada penyaluran karena memang belum ada pengajuan dari pihak tiyuh,” jelas Eli Suryani, Jumat, 25 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Eli Suryani mengungkapkan bahwa beras yang disimpan di gudang Bulog mengalami penyusutan setiap tahunnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hal ini berarti, jumlah beras yang tersedia semakin berkurang dari tahun ke tahun.
“Harga beras terus mengalami kenaikan, sementara jumlah beras kita terus berkurang akibat penyusutan. Ini tentu menjadi kerugian bagi pemerintah daerah,” ujarnya.
Ketika awak media mencoba konfirmasi ke pihak Bulog Tubaba, pihak Bulog menyatakan bahwa pimpinan mereka sedang ada kegiatan mendadak di luar.
Sehingga, belum ada keterangan resmi dari pihak Bulog terkait pengelolaan cadangan beras pemerintah ini. /sn
Pewarta ; Diyan
red