KLUNGKUNG,jnnews.co.id I Minggu (15/12/2024), Pekraman Desa Adat Bakas menggelar acara Bakti Penyambleh yang berlangsung khidmat di Jabe Pura Dalem Setre, Desa Adat Bakas. Acara ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Purnama Kanem, yang menjadi momentum penting dalam kalender keagamaan dan adat Bali.
Bakti Penyambleh merupakan tradisi yang tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur serta upaya mempererat tali persaudaraan di tengah masyarakat. Dengan melibatkan seluruh anggota pekraman, acara ini menjadi ajang untuk memperkokoh nilai-nilai kearifan lokal yang sudah turun-temurun dijaga oleh masyarakat setempat.
Menurut penuturan Bendesa Desa Adat Bakas, Cokorda Oka Adnyana, Bakti Penyambleh yang dilaksanakan pada bulan Purnama Sasih Kanem memiliki tujuan yang sangat penting, baik dari sisi spiritual maupun sosial. “Sasih Kanem” adalah bulan keenam dalam kalender Bali, yang dikenal dengan sebutan “Sasih”, sementara Purnama dianggap sebagai waktu yang penuh berkah dalam budaya Bali. Oleh karena itu, acara ini tidak hanya dimaknai sebagai sebuah tradisi, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat hubungan spiritual masyarakat dengan alam dan sesama.
Bakti Penyambleh bertujuan untuk peningkatan spiritual umat Hindu Bali, khususnya pada waktu bulan Purnama. Pada saat ini, dipercaya bahwa energi spiritual lebih kuat, sehingga umat melaksanakan bakti sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan.
“Melalui bakti penyambleh, kami memohon keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitar,” ujar Cokorda Oka Adnyana, Bendesa Desa Adat Bakas.
Selain untuk peningkatan spiritual, Bakti Penyambleh juga bertujuan untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. Ritual ini menjadi sarana untuk memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam komunitas.
“Bakti penyambleh bukan hanya untuk tujuan spiritual, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga, sehingga rasa kebersamaan di desa semakin kuat,” tambah Cokorda Oka Adnyana.
Bakti Penyambleh juga memiliki tujuan penting dalam melestarikan tradisi dan budaya Bali. Selain sebagai ritual spiritual, kegiatan ini menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan ajaran leluhur.
“Bakti penyambleh membantu generasi muda untuk lebih memahami dan meresapi nilai-nilai budaya Bali, serta memberikan makna yang mendalam bagi setiap individu yang terlibat,” ujar Cokorda Oka Adnyana.
Bakti Penyambleh juga memiliki tujuan untuk pemurnian diri, mengingat bulan purnama dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan doa dan persembahan.
“Melalui bakti penyambleh, kami berusaha membersihkan diri dari dosa, baik yang kita sadari maupun yang tidak,” kata Cokorda Oka Adnyana.
Selain itu, ritual ini juga digunakan untuk memohon berkah alam. Masyarakat Bali memanfaatkan waktu ini untuk memohon agar hasil pertanian, perikanan, dan kehidupan sehari-hari diberkati dengan keberuntungan.
“Kami berharap agar alam memberikan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan kami,” pungkasnya.
Dengan demikian, tujuan dari Bakti Penyambleh pada bulan Purnama Sasih Kanem adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mempererat hubungan sosial, serta memohon berkah bagi kehidupan spiritual, sosial, dan ekonomi.
Acara ini dihadiri oleh anggota pekraman dari lima Banjar Adat yang ada di Desa Bakas, termasuk Angga Pemangku Kahyangan Adat, Angga Pemangku Dadya, serta Angga Pemangku Swagina yang berada di wilayah Desa Adat Bakas.
Tak kalah pentingnya, para pecalang dan warga pekraman juga turut berpartisipasi, memperlihatkan kebersamaan dan semangat gotong royong yang kuat di antara masyarakat. Dengan berakhirnya ritual ini, diharapkan seluruh umat di Desa Bakas memperoleh berkah dan kedamaian, serta terus menjaga kelestarian tradisi yang telah menjadi warisan leluhur.(jnnews).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.
About Author
