Jakarta, (Jnnews) || Sejumlah anggota TNI mengecam pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang mengibaratkan TNI seperti gerombolan. Effendi diminta untuk meminta maaf secara terbuka kepada TNI dan mengklarifikasi ucapannya.
Terkait informasi tersebut yang telah beredar secara luas di publik, nampaknya mendapat masukan dan sarang dari ahli komunikolog Indonesia, Dr. Emrus Sihombing, yang disampaikan melalui keterangan persnya yang diterima media jnnews pada Kamis (15/9/2022).
Diksi “Gerombolan” Berpotensi Timbulkan Kerenggangan Sosial, ini bukti tesis bahwa komunikasi sangat substansial dalam relasi antar manusia di seluruh komunitas manusia, baik antar individu dan atau antar institusi, (kelompok sosial). Jadi, harus dingat bahwa komunikasi bukan persoalan remeh-temeh.
Dengan komunikasi yang bernas bisa menimbulkan kohesi sosial semakin erat. Sebaliknya, dengan komunikasi yang buruk, misalnya pilihan diksi yang tidak tepat konteks dan timing, misalnya pemakaian diksi “gerombolan” bisa timbulkan kerenggangan sosial”, jelas Dr. Emrus.
Beliau melanjutkan juga bahwa sebagai persoalan komunikasi, maka penyelesaiannya dengan pertukaran simbol verbal dan non verbal di antara partisipan komunikasi.
“Untuk menyelesaikan persoalan terkait penggunaan diksi “gerombolan,” yang mengemuka di ruang publik belakangan ini, sebagai komunikolog Indonesia, saya menyarankan agar segera dilakukan perjumpaan komunikasi antar Panglima dan Ketua DPR”, pungkas Dr. Emrus. /SN
Red