LAMPUNG, (www.JNnews.co.id) | Terkait pembangunan breakwater yang tengah berjalan, yang berada di dua desa dan dua kecamatan yakni desa Maja dan desa Sukaraja kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, kini manfaat pembangunanya mulai dirasakan warga yang berada dipesisir pantai kalianda
Dari pantauan awak media, saat ini pembangunan waterbreak atau pemecah gelombang yang berada di desa Maja telah mencapai progres 21 persen ketahap penyelesaian pembangunan, saat dikonfirmasi ke pelaksana kegiatan kemarin, kamis (1/4/2021).
Tentu saja banyak tokoh masyarakat menilai positif dan mengapresiasi terkait adanya pembangunan breakwater yang tengah berjalan saat ini.
“Semua bisa melihat progres dan hasil pekerjaan breakwater yang sudah terlihat tersebut”, ujar Salah satu tokoh masyarakat Kalianda Harun.S.
Warga asli Kalianda, saat dimintai tanggapanya, “jelas pekerjaan penahan pantai atau breakwater ini nantinya sangat bermannfaat untuk warga yang tinggal dan bermukim disepanjang garis pantai yang ada”, Ujarnya
“Karena, tambah Harun.S, “perlu diketahui, umumnya wilayah kabupaten Lampung Selatan khususnya Kalianda yang menjadi pusat ibu kota, ini memang berada di sepanjang garis pantai yang sangat membutuhkan pembangunan penahan pantai dari abrasi ataupun gelombang pasang air laut, seperti yang sedang dibangun di desa maja dan Sukaraja saat ini.
“Tentu sudah selayaknya kami sebagai warga masyarakat Kalianda ini sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat, melalui Dirjen pengairan SNVT way Mesuji lampung yang sudah membantu sepenuh nya untuk pembangunan ini”.
Tak terkecuali, ungkapan apresiasi ini pun di ungkapkan oleh elemen masyarakat lainnya, Newton, ketua forum komunikasi wartawan lampung (FOKWAL), dirinya mengatakan, jelas kita harus mengapresiasi pembangunan penahan pantai tersebut, karna menurutnya,pembangunan breakwater ini sudah ditempatkan di wilayah kita lampung selatan.
“Berarti kita sudah diprioritaskan,oleh pemerintah pusat dan balai besar pengairan provinsi Lampung, kita semua tau, pembangunan breakwater ini, daerah lain juga pasti mengusulkan dan belum tentu usulan kabupaten lain dapat cepat terealisasi seperti yang ada di Lampung selatan saat ini, jadi kita harus bersyukur”, kata Newton.
Lebih lanjut, Newton menjelaskan, “pembangunan break water yang danai dari pemerintah pusat ini (APBN), sudah sangat tepat bila ditempatkan di kabupaten Lampung Selatan, mengingat Lampung selatan merupakan daerah terdampak bencana tsunami seperti tahun lalu, pasti ini sangat bermanfaat untuk warga yang bermukim disepanjang garis pantai tersebut.
Dan sebuah proyek besar seperti yang ada di desa Maja dan Sukaraja ini, jelas membutuhkan anggaran dana yang besar, dan tidak mungkin APBD Lampung selatan mampu merealisasikan pembangunan penahan pantai sepertijara Newton”.
Dirinya juga sangat menyayangkan akibat banyak pemberitaan negatif yang terkesan tendensius yang dampaknya bisa merugikan warga kita sendiri sebagai subjek penerima manfaat dari pembangunan itu sendiri.
Dirinya juga mengajak semua pihak agar dapat mendukung penuh, sehingga nantinya pembangun breakwater dari pemerintah pusat ini dapat dilanjutkan di wilayah kalianda yang belum dibangun breakwater seperti saat ini.
“jadi kalaupun ada pemberitaan jangan sampai terkesan pembangunannya yang disalahkan bisa jadi kontraktornya yang salah tetapi kita sebagai insan pers yang profesional tidak boleh juga menulis dengan tendensius”, pungkas newton. (*)
Editor-Roy
Redaktur-