Ini Pesan Asisten I Setda Provinsi Sumsel Dan Rektor UNSRI Untuk Para Wisudawan/Wisudawati Ke 167
Indralaya, JNNews.co.id –Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra, M.H dengan didampingi dinas lainnya dalam hal ini mewakili dari Pemerintah provinsi Sumsel yakni Gubernur Sumsel H Herman, bahwa dengan upacara wisuda pada hari ini berarti untuk kesekian kalinya almamater saudara, yaitu Universitas Sriwijaya (UNSRI) telah terbukti berperan aktif dan positif dalam pembangunan Sumsel.
Dimana melalui pembangunan di bidang pendidikan, khususnya dalam hal penyiapan sumber daya manusia (SDM) itu diungkapkan didalam sambutannya dalam acara Wisuda ke 167 UNSRI yang dipusatkan di Auditorium UNSRI Indralaya, Ogan Ilir Provinsi Sumsel, Rabu (23/8/2023).
Dikatakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, melalui proses pendidikan yang diselenggarakan di dalam kampus maupun di luar kampus, UNSRI telah berupaya secara optimal untuk membekali Saudara-saudara dengan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk turut berperan serta dan meningkatkan peran serta secara optimal dalam setiap gerak pembangunan.
Bagi Saudara-saudara yang belum bekerja atau belum membuka usaha sendiri, kompetensi yang Saudara-saudara peroleh selama mengikuti perkuliahan akan sangat bermanfaat pada saat telah bekerja atau menekuni usaha.
“Bagi saudara-saudara yang telah bekerja atau memiliki usaha tertentu, kompetensi lulusan yang dibekalkan oleh UNSRI akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan/mengoptimalkan kinerja, usaha, dan prestasi saudara-saudara,” ujarnya.
Kemudian, dimana keputusan saudara-saudara untuk melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi merupakan keputusan yang amat tepat sebab untuk menjalani kehidupan dalam persaingan di era global, saudara-saudara harus meningkatkan kompetensi Saudara-saudara. Tanpa memiliki kompetensi yang memadai, dalam era persaingan global ini saya khawatir kita hanya akan menjadi penggembira dan penonton atas kesuksesan orang lain.
Berkaitan dengan UNSRI sebagai lembaga pendidikan, dalam kesempatan ini perlu saya sampaikan harapannya kepada UNSRI, dimana diharapkan tidak hanya memposisikan diri sebagai lembaga pengembangan pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga yang mampu melahirkan akademisi, birokrat, profesional, bahkan teknokrat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dengan perkataan lain, UNSRI diharapkan menjadi lembaga centre of excellence (pusat keunggulan). UNSRI diharapkan dapat mengembangkan pola manajemen yang sesuai dengan semangat otonomi daerah dan tuntutan masyarakat,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, UNSRI diharapkan dapat beradaptasi dengan proses pembangunan nasional dengan semangat reformasi serta perubahan di berbagai aspek kehidupan yang menyertainya. UNSRI menjadi yang terdepan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang religius yang ditandai dengan kemapanan keimanan dan ketakwaan UNSRI berperan lebih aktif dalam pembinaan moral bangsa.
Dengan perkataan lain, saya berharap, civitas akademika UNSRI akan terus berkarya mengawal pembangunan, menjadi benteng moral bangsa, dan menghasilkan lulusan yang berkualitas sehingga mampu berprestasi pada persaingan di era global. Saya juga berharap, semua kinerja positif dan membanggakan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai perusahaan, institusi pemerintah, perorangan maupun alumni Universitas Sriwijaya serta warga masyarakat lainnya yang senantiasa selalu mendukung UNSRI dalam berbagai bentuk bantuan mulai dari dana beasiswa untuk mahasiswa UNSRI,” katanya.
Menurut Rektor UNSRI Prof Dr Ir Aniss Saggaff, MSCE., IPU., MKU., ASEAN.Eng., ApEC.Eng, hari dan besok kita melaksanakan Wisuda yang ke 167 UNSRI yang merupakan Wisuda diakhir jabatan saya sebagai Rektor UNSRI 2 periode. Ada yang menarik disini yang pertama adalah jumlah mahasiswa itu 2498 wisudawan rekor selama sejarah UNSRI.
Kenapa ini bisa terjadi, karena sejak 2017 kita mendesign di system UNSRI ini yang disebut dengan proses pendidikan, itu tidak boleh lagi berlama-lama, semuanya mengupgrade mulai dari dosen, tendik, sampai kepada mahasiswanya, paripurnanya adalah wisuda hari ini.
“Dimana pada hari ini hampir mayoritas mendapatkan lulusan terbaik, yang hukum laut itu 51,6 persen luar biasa itu lebih dari setengah. Ini menunjukkan bahwa yang kita buat selama ini up dating proses akademik itu berjalan dengan sukses,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, memang saya pernah bicara dahulu kalau ingin menjadi perguruan tinggi maju kejarlah dahulu masa studi dengan tanpa menampilkan kualifikasi dan tepat sasaran. Makanya UNSRI memakai istilah dengan cepat, tepat, dan qualified, bukan di cepat-cepat kan.
Jadi akademik yang kita proses sedemikian rupa sehingga waktunya efektif, dimana anak-anak Sarjana Strata Satu cukup 7 semester selesai tidak perlu 7 tahun terlalu lama, setengahnya kita pangkas, dan alhamdulillah ini sukses.
“Dan juga kalau dia cepat sudah pasti tepat sasaran, tidak mungkin mereka itu dapat hukum laut kalau dia tidak tepat mata kuliah yang diambil, materi yang diberikan tepat. Sehingga anak-anak kita memang dari sejak akademik sudah bagus,” imbuhnya.
Masih disampaikannya, selain itu juga berkualifikasi bermutu, tidak mungkin di cepat-cepat kan dapat mutu, tiga inilah yang dipegang oleh UNSRI, dan kemudian yang terakhir yang kita ditambahkan menjadi ciri khas UNSRI adalah berakhlak kul Karimah.
Jadi nanti kedepan UNSRI ini akan menelurkan sarjana-sarjana yang proses pendidikan yang cepat, tepat, pintar-pintar, qualified dan berakhlak mulia. Kalau ini memang dipegang oleh UNSRI, insya Allah akan Linding UNSRI kedepannya.
“Mengenai persentase mahasiswa kalau ingin Internasionalisasi perguruan tinggi itu hukum lautnya minimal 60 persen, kenapa perguruan tinggi World Class itu tidak lagi cerita masa studi, sudah pasti anak-anak itu tamat tepat waktu semua,” bebernya.
Ditambahkannya, UNSRI sudah memegang itu sesuai dengan Peraturan Menteri, tapi yang kita ambil adalah yang tercepat bukan yang terlambat, sehingga terlambat itu sudah tidak ada lagi. Pesan saya kepada Rektor UNSRI berikutnya agar suasana ini dipertahankan dan juga ditingkatkan.
Nanti suatu masa itu 8 semester sudah malu untuk Sarjana Strata Satu di UNSRI. Dan pada hari juga kita kebetulan diuji oleh Allah SWT ada musibah, salah satu alumni terbaik yang bernama Romi Yudistira itu beliau adalah Master Pendidikan mendapatkan hasil pendidikan yang akan di Yudisium Selasa kemarin.
“Dimana beliau habis Shubuh berangkat dari rumah yakni di Banyuasin rupanya pada pukul 06.00 WIB terjadi kecelakaan dijalan yang merenggut jiwa mereka, dan kami keluarga besar UNSRI ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah ini,” jelasnya.(DNL)