Palembang, JNNews.co.id –Halal BI Halal dan Syukuran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau P3K Kota Palembang dengan tema “Kita Tingkatkan Silaturahmi dan Kinerja P3K Kota Palembang” yang digelar di Aula Gedung Guru Palembang. Rabu (18/05/2023)
Ketua PPPK Kota Palembang, Ridwan, S.Pd mengatakan, kegiatan Halal BI Halal ini dilakukan atas dasar rasa kangen para PPPK yang belum bertemu. Dan kami PPPK ini ada yang diangkat dari tahun 2019 dan 2021, dimana PPPK ini jumlahnya 600 orang di kota Palembang.
“Kami sejak diangkat menjadi PPPK belum pernah bertemu bersama sekali, kecuali saat itu kami bertemu di BKD saat dilantik,” ujarnya.
Kemudian, dimana pihaknya sepakat untuk menyatukan visi misi bergabung untuk mempersatukan perjuangan sampai dengan menuju Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk jumlah PPPK Kota Palembang yang menerima Surat Keputusan (SK) ada 600 orang. Tapi ada dua yang mendahului yang telah meninggal dunia, jadi sekarang ada 598 orang.
“Dimana langkah yang akan dilakukan untuk berjuang agar diangkat menjadi PNS, Ridwan menuturkan, pihaknya sudah berkomunikasi Forum PPPK di Pusat,” ungkap Ridwan.
Dilanjutkannya, kami berjuang ingin sama seperti PNS, diperlakukan sama, jadi tidak ada namanya kontrak-kontrak, karena kontrak ini meresahkan bagi kami. Dan kami nanti kalau habis kontrak belum ada kejelasan, jadi kami ingin berjuang sampai ke Jakarta menyampaikan aspirasi ini kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Kementerian.
“Kami ini menginginkan jadi PNS. Dan kami berharap setelah ini tidak ada tidak ada lagi guru PPP. Dimana kami akan berkolaborasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam berjuang untuk diangkat menjadi PNS,” katanya.
Menurut Ketua PGRI provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Ahmad Zulinto, dimana ini ada pertemuan forum PPPK dengan PGRI, dimana .ereka menyatakan diri bahwa forum ini sebagai anggota PGRI. Padahal sebetulnya bahwa memang guru dan tenaga pendidik itu adalah anggota PGRI. Jadi kalau mereka mengatakan itu artinya menyatakan lebih dalam lagi.
“Maka dengan pertemuan silaturahim ini kami PGRI menyampaikan pada guru pesan-pesan bahwa organisasi PGRI itu ada organisasi induknya guru,” imbuhnya.
Masih dilanjutkannya, dimana PGRI adalah organisasi sebagai pelindung, dan pejuang. Organisasi ini yang bertindak memberikan pembimbingan kepada guru secara profesional itu jati diri PGRI. Bersama bahwa forum guru dan PGRI adalah organisasi yang kuat yang kokoh yang akan berjuang untuk dirinya dan pendidikan, kami akan jaga ini.
“Kondisi saat sekarang guru harus dibekali dengan pemahaman tentang profesi guru, kode etik guru. Bagaimana tentang aturan-aturan dalam organisasi sehingga mereka dalam menjalankan tugas itu betul-betul profesional,” bebernya.
Masih disampaikannya, untuk PGRI bukan namanya saja PGRI tapi organisasi ini membantu guru. Jadi betul-betul ada manfaatnya untuk guru dalam semua apapun itu, baik kesejahteraan guru, berjuang untuk meningkatkan status guru. Buktinya tadi guru honor sekarang diangkat PPPK. Kita tidak mengkotak-kotakan guru. Adanya PGRI karena dulu ada guru ter kotak-kotak ada guru bantu, ada guru desa ada guru khusus untuk agama tertentu.
Ini akan terpecah-pecah, sekarang juga kita melihat ada PPPK, ada PNS. Kita harap semua sama, yakni jadi PNS. Jangan ada di beda-bedakan ini tidak mustahil terjadi tergantung apakah pemerintah akan berpihak kepada pendidikan atau tidak,” jelasnya.(DNL)