BeritaDaerah

Kakanwil Kemenag RI Sumsel Bantah Terkait Biaya Yang Tinggi Di MAN 3 Palembang

Palembang, JNNews.co.id –Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Syafitri Irwan, S.Ag saat dikonfirmasi di ruangannya mengatakan bahwa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang tidak pernah memberatkan biaya pendidikan ke siswa, dan siap laporkan akun tik tok penyebar hoaks terkait uang masuk Rp 20 Juta

Dimana MAN 3 Palembang merupakan salah satu Madrasah terbaik se Indonesia. Namun sayangnya, banyaknya prestasi yang diraih MAN 3 Palembang tercoreng akibat salah satu akun di tik tok yang menyebarkan pernyataan uang masuk MAN 3 tiga tahun lalu hampir 20 juta dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) 1 juta perbulan, demikian diutarakannya dengan awak media.

Dikatakan Kakanwil Kemenag RI Provinsi Sumsel Dr Syafitri Irwan, S.Ag, karena pernyataan di akun Tik Tok tersebut dinilai oleh Kakanwil Kemenag RI Sumsel dan MAN 3 adalah fitnah dan hoaks, maka akun tersebut akan dilaporkan ke pihak Kepolisian. Dimana MAN 3 Palembang adalah salah satu Madrasah terbaik ditingkat nasional dan Sumsel.

Banyak prestasi yang diraih MAN 3 Palembang. Diantaranya adalah 100 persen siswanya Ditahun ini masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sangat jarang ada lulusan diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit.

“Jadi ini sangat meresahkan kami, dimana tujuannya untuk apa, tidak ada konfirmasi, tetapi ini langsung di viral kan,” ujarnya.

Kemudian, dimana untuk pernyataan di akun tik tok ini cukup menampar institusinya, ditengah prestasi MAN 3 Palembang, tapi ada pernyataan di media sosial tanpa konfirmasi. Tidak ada konfirmasi dengan saya, kepada Kepala Madrasah, kepada Kepala Bidang (Kabid) Madrasah, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kemenag RI Kota Palembang.

Tidak ada konfirmasi sama sekali, tapi mereka sudah viral kan, karena komite itu masih ada disini. Kepala Madrasah ada, harusnya dikonfirmasi terlebih dahulu, jangan langsung menyebar fitnah.

-

“Dimana untuk uang Rp 1 juta itu karena ada boarding untuk kelas 10, jadi kelas 10 itu wajib menginap selama 1 tahun. Jadi 1 tahun itu ada biaya makan minum, biaya pembersihan kamar,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, sedangkan yang masuk Rp 8 juta itu digunakan kegiatan selama 1 tahun, sarana prasarana, listrik saat siswa belajar malam, dan itu bisa dipertanggung jawabkan uang awal tahun sebesar Rp 8 juta. Kami mau komunikasi dengan akun Tik Tok itu, tapi ada kendala, tapi ini jadi Pekerjaan Rumah (PR) kami.

Apa motivasi dan tujuannya menyebarkan pernyataan di akun itu. Ini institusi yang dicemarkan. Institusi yang melahirkan siswa terbaiknya. Dimana MAN 3 Palembang ini adalah madrasah keterampilan terbaik se Indonesia.

“Bahkan, ada siswa ikut World Mathematics Invitational di Korea Selatan dan ikut lomba Robotik yang juga dilaksanakan di Korea Selatan,” katanya.

Masih dilanjutkannya, untuk saat ini pun, saya sudah menanyakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MAN 3 Palembang tidak ada uang masuk berlebihan. Dimana sekarang untuk uang masuk Rp 4,9 juta, dan itu masih batas wajar, karena banyak sekolah lain unggulan yang nominalnya lebih besar dari MAN 3 Palembang ini.

Mekanisme PPDB itu, biaya pendidikan yang dibayarkan orang tua itu berdasarkan kesepakatan bersama. Kepala madrasah memaparkan program untuk pembelajaran malam hari diantaranya bahasa arab, pembelajaran fiqih, tahfiz dan pembelajaran lainnya. Itu dilempar ke Komite.

“Tidak ada DIPA bayar listrik malam, jadi dibuat kesepakatan untuk kebutuhan dalam proses edukasi siswa yang boarding pada pembelajaran malam hari. Jadi saat ada kesepakatan uang masuk awal tahun Rp 8 juta tiga tahun lalu, itu kesepakatan komite dengan orang tua,” imbuhnya.

Menurut Kepala MAN 3 Palembang Hj Komariah Hawa, M.Pd, dimana pihaknya hanya memaparkan program, kami punya 9 gedung yang harus dibiayai, dimana gedung itu terdiri dari gedung A,B dan C itu dibiayai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Gedung lainnya tidak dibiayai BOS sehingga minta biayai komite.

Kami kurang guru, seperti guru olahraga tidak ada Pegawai Negeri Sipil (PNS) jadi pakai guru olahraga honor. Guru olahraga yang bisa berbahasa Inggris karena kita ada kelas Bahasa Inggris. Guru Matematika, Guru Fisika itu guru honor, makanya kami usulkan pakai dana komite.

“Dimana unsur komite itu ada dari Kejaksaan, Kepolisian, Advokat, Kemenag, dan akan kita laporkan ke kepolisian daerah (polda) untuk akun tersebut. Jadi saat rapat komite semua memberi tanggapan, ada wali yang keberatan, dan kami jawab itu tergantung komite,” bebernya.(DNL)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/