Kang Tebe Sukendar Minta Anggota TNI-Polisi Sudahi Pertikaian, Demi Jaga Kekompakkan Untuk NKRI
Jakarta, (Jnnews) | Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa Kang Tebe Sukendar selaku Ketua Umum Ormas Barisan Pelopor Indonesia menanggapi keributan antara anggota TNI dan Polri yang terus berlanjut dan tidak kunjung selesai kembali buka suara.
Sudah seharus nya TNI dan Polri menjaga kekompakkan dan solidaritas demi NKRI yang kita cintai bersama.
Kang Tebe Sukendar juga menyampaikan kepada Pimpinan TNI dan Pimpinan Polri jangan hanya mengadakan dialog dan pendekatan pada saat peristiwa sudah terjadi, namun bagaimana dari Pimpinan kedua Instansi tersebut untuk bisa secara terus menerus meminta kepada jajaran anggota nya dapat menjaga kekompakkan dan solidaritas nya.
Jika pertikaian antara Anggota TNI dan Polri tetap terjadi dan terus menerus berkelanjutan apa yang dicari ? Yang menang jadi arang dan yang kalah jadi debu, kalau korban nya hanya luka-luka cukup diobati bagaimana jika ada korban yang cacat fisik dan meninggal dunia ! Siapa yang rugi, tentu nya semua nya akan rugi.
Kita semua harus menyadari bahwa TNI dan Polri dilahirkan dari kandungan perut ibu pertiwi dan tugas nya adalah bagaimana menjaga Kedaulatan serta Kantibmas kondusif di NKRI.
Jika Anggota TNI dan Polri terus bertikai maka yang diuntungkan adalah kelompok tertentu yang memang ingin TNI dan Polri pecah.
Mari kita sesama anak bangsa untuk sudahi pertikaian yang hanya membuat masyarakat menjadi tidak nyaman”, ujar Kang Tebe Sukendar.
Banyak berita di medsos maupun whatsaap yang beredar menjadi viral namun tentu nya berita tidak semua nya benar, inilah yang dimainkan kelompok pihak-pihak tertentu agar masyarakat benci terhadap TNI dan Polri.
Pimpinan dari TNI dan Polri sudah cukup memberikan perhatian dan arahan kepada jajaran anggota nya untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji dan menganiaya sesama anak bangsa.
Sudah seharus nya jajaran anggota TNI dan Polri kedepankan budaya malu dan instropeksi dengan perbaikan ahlak yang baik karena yang selama ini bersinggungan dan bertikai adalah alat negara yang tentu nya harus menjadi contoh karena TNI dan Polri adalah kebanggaan bagi bangsa dan negara indonesia.
Jika dari pimpinan tak kenal lelah memberikan motivasi dan dukungan dalam membangun moral dan mental para anggota nya agar hindari keributan dan persoalan yang akan membuat rugi dan membuat malu institusi, dimana kita sadari sesama anak bangsa saling baku pukul dan baku bunuh hanya karena persoalan sepele yang semua nya itu bisa diselesaikan dengan baik melalui musyawarah kekeluargaan tanpa ada lagi mengedepankan ego, emosi dan jiwa korsa nya.
Masyarakat saat ini sangat bingung dan sedih melihat viral nya video diduga anggota TNI cekcok dengan polisi dan berujung dengan pengrusakan serta pembakaran terhadap objek vital milik Polri maupun di tempat ibadah yang harus dijaga bersama.
Mengapa tragedi pertikaian anggota TNI dan Polri ini terus berkelanjutan tidak adakah keinginan dari para Prajurit TNI maupun anggota Polri untuk hidup damai dan berdampingan demi NKRI yang kita cintai ini !.
Apa yang sebenar nya diributkan dan dipersoalkan oleh oknum di satuan TNI dan oknum di Polri.
Sekarang kita semua melihat kasus pertikaian Anggota TNI dan Polri terulang kembali di Jeneponto Sulawesi Selatan sehari sebelum penyerangan Mapolres beredar video memperlihatkan diduga anggota TNI dan Polri terlibat cekcok di salah satu rumah makan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, sehari sebelum penyerangan di kantor Polres Jeneponto, Kamis (27/4) dini hari WITA.
Dalam video berdurasi kurang 23 detik tersebut memperlihatkan empat orang yang diduga oknum TNI terlibat cekcok dengan seorang anggota Polres Jeneponto di salah satu rumah makan.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan cekcok itu merupakan sebuah kesalahpahaman saja, dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sudah diselesaikan. Sudah tidak ada masalah lagi,” kata Komang, Kamis (27/4/2023).
Kasdam Hasanuddin merapat ke Jeneponto usai Polres diserang OTK
Terpisah, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro membenarkan kejadian tersebut.
Meski demikian, dia menegaskan prajurit yang terlibat dalam kejadian tersebut bukan dari anggota Kodam Hasanuddin. Dia mengatakan prajurit yang terlibat cekcok dengan personel peolisi itu adalah anggota TNI yang pulang mudik ke Kabupaten Jeneponto.
Anggota tersebut yakni, Prada IS bertugas di Kodam Brawijaya dan Prada AF bertugas di Kodam XIII Merdeka.
“Sepertinya bukan prajurit (Kodam Hasanuddin). Hubungi Dandim wilayah masing-masing. Hubungi Kodam bersangkutan,” katanya.
2 Kejadian di Jeneponto: Truk Dalmas dibakar dan Polres diserang yang rugikan tetap mereka ini semua. /SN
Red