Keindahan Sejarah dalam Halaman Sekolah Siladerma,Gerbang Istana Dewa Agung Klungkung
Speelplein Siladerma, Menyimpan Jejak Sejarah dari Era Kerajaan Klungkung
BALI,jnnews.co.id I Di tengah-tengah Klungkung, Bali, terdapat sebuah sekolah yang tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang sangat berharga. Speelplein van het schoolgebouw ‘Siladerma’ atau halaman sekolah Siladerma menjadi saksi bisu dari warisan budaya yang mendalam, dengan keberadaan gerbang dari istana Dewa Agung yang terletak di tengahnya.
Gerbang yang sebelumnya merupakan pintu masuk ke kediaman kerajaan ini kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para siswa, menghubungkan masa lalu dan masa depan dalam satu ruang yang penuh makna.
Meskipun telah bertransformasi menjadi sekolah, Siladerma tetap mempertahankan pesona sejarah yang tak ternilai harganya, menjadikannya salah satu simbol perpaduan budaya dan pendidikan di Bali.
Foto ini, yang dipublikasikan oleh akun resmi PUPRPerkim Provinsi Bali pada tanggal 1 Februari 2025, memperlihatkan sebuah momen bersejarah, di mana bekas kompleks kerajaan yang dulu menjadi saksi kebesaran Kerajaan Klungkung kini bertransformasi menjadi tempat untuk pendidikan.
Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini digunakan kembali untuk tujuan yang lebih besar, yaitu mencerdaskan generasi muda melalui pendidikan. Meskipun perubahan zaman telah membawa banyak transformasi, nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangunan ini tetap abadi. Sebuah gambaran yang menunjukkan betapa pentingnya perpaduan antara warisan budaya dan kemajuan pendidikan, yang hingga kini terus berlanjut di Provinsi Bali.
Bangunan dan gerbang yang terlihat dalam foto ini mencerminkan perpaduan yang indah antara arsitektur tradisional Bali dengan perubahan fungsi yang terjadi di era modern. Sebagai saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah, gerbang yang dulunya merupakan bagian dari kompleks kerajaan kini menjadi bagian dari kehidupan pendidikan yang terus berkembang.
Perubahan fungsi ini menunjukkan bagaimana warisan budaya dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman, tanpa kehilangan esensi nilai sejarahnya. Foto ini diambil dari koleksi Tropenmuseum dengan nomor TMnr 10002288, tahun 1937, dan menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya melestarikan jejak sejarah untuk masa depan. Sebuah harmoni antara masa lalu dan masa depan yang tak lekang oleh waktu.
Editor : Putu Gede Sudiatmika.