Lampung, (Jnnews) | Sejumlah karyawan yang menyebutkan dirinya sebagai Tinta Hitam tersebut mendorong direksi PNM untuk turun ke lampung sebagai upaya tindaklanjut dan melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan arogansi, intimidasi dan ancaman yang dilakukan pimpinan PNM lampung tersebut.
“Kami meminta untuk dicopot bahkan diberhentikan secara tidak hormat karena bukan hanya ini saja , arogansi serta dugaan main dalem dengan karyawati juga kami mengetahuinya, bahkan menyangkut rasis mengenai sentimen terhadap orang lampung juga pernah disampaikan”, ungkapnya.
Sejumlah X karyawan tersebut juga mengungkapkan status karyawan yang melakukan pengabdian diatas 5 tahun secara masif mengundurkan diri 2 bulan terakhir ini.
“Lebih dari 3 totalnya, mundurnya bukan karena persoalan internal, tetapi karena sikap dan sifat pimpinan yang dinilai tidak solutif dan subjektif dalam mengambil keputusan”, lanjutnya.
Mereka juga menyebutkan akan menghadiri panggilan yang dilakukan DPRD Lampung kepada direksi PNM untuk memberikan data dan keterangan kronologi hingga subtansi yang terjadi di internal PNM.
“Informasinya seperti itu, nanti kita usulkan untuk hadir dalam pemanggilan itu, kami sudah siapkan semuanya untuk di buka kepada publik, faktanya bukan katanya”, tutupnya.
Disisi lain, Wakil Kepala Divisi PNM Pusat Sularto Aras Hamka saat dikonfirmasi tidak melakukan tanggapan.
“Baik Pak… insyallah minggu ini kita ada kunjungan ke Lampung Pak..,” tulis Sularto dalam pesan singkatnya. /SN
Red
About Author
