Palembang, Jnnews.co.id – Sebuah tempat penyulingan minyak ilegal (ilegal refineri) berlokasi di Pal 8, Desa Sungai Angit, Kecamatan Babat Toman, Senin malam (22/7/2024) terbakar hebat. Kobaran api yang cukup besar dari kebakaran tersebut menerangi langit malam, dan sempat membuat heboh masyarakat sekitar.
Belum diketahui secara pasti penyebab peristiwa kebakaran itu, dan apakah menimbulkan korban jiwa atau tidak.
Dari informasi yang diterima media ini, terlihat lokasi puluhan kerangka bekas tedmon, ratusan drum, dan tungku masakan menghitam akibat dilalap api.
“Ade nia yung, malam tadi. Kebakaran masakan, dekat masakan Wak Uban,” ujar Rio Hajri Aktivis Serikat Masyarakat Sumsel kepada awak media.
Adanya peristiwa ini mendapat sorotan dari Koordinator Gabungan Aktifis Serikat Masyarakat Sumsel, ia menilai kebakaran lokasi penyulingan minyak ilegal di Babat Toman menunjukkan kelemahan kinerja aparat kepolisian dari Polsek Babat Toman dalam menjaga kondusifitas wilayah hukumnya.
Terlebih di wilayah Babat Toman masih terdapat puluhan lokasi penyulingan minyak ilegal yang masih aktif beroperasi.
“Dalam satu minggu ini sudah dua kali terjadi kebakaran tempat penyulingan minyak ilegal di Babat Toman, meski peristiwa pertama di tanggal 17 Juli dibantah oleh pihak berwenang, namun bukti video dan foto yang beredar menunjukkan adanya aktivitas penyulingan minyak di Babat Toman yang masih menjamur,” ungkapnya.
Peristiwa ini menurut Rio Hajri yang aktif di lembaga Serikat Masyarakat Sumsel, kejadian di Pal 8 Babat Toman terkesan menjadi kelalaian aparat. Pasalnya, saat ini Kapolda Sumsel sedang memberikan atensi penuh terkait kebakaran sumur minyak di wilayah Sungai Lilin.
“Saat Kapolda Sumsel memberikan perhatian penuh pada peristiwa di Sungai Lilin, malah di Babat Toman terjadi kebakaran juga. Maka dari itu saya berharap Kapolda Sumsel bisa mengevaluasi kinerja dan bila perlu mencopot Ps Kapolsek Babat Toman, karena tidak bisa menjaga kondusifitas wilayah hukum,” tutupnya.(**)
About Author
