Kota Bandar Lampung, (Jnnews) | Di bulan November 2024 akan ada agenda pemilihan Kepala Daerah serentak, termasuk pemilihan walikota Bandar Lampung. Tahapan pilkada sudah mulai berlangsung, dan partai politik sedang membuka diri kepada para kandidat bakal calon walikota untuk diusung melalui partainya.
Di tengah perebutan perahu partai, menarik untuk diperhitungkan adalah kemana suara nahdliyin (sebutan untuk warga NU) Kota Bandar Lampung cenderung akan dilabuhkan.
Untuk diketahui, suara nahdliyin di banyak tempat selalu diperhitungkan di saat kontestasi pemilihan kepala daerah, hal ini menjadi maklum mengingat nahdliyin merupakan kelompok mayoritas, berdasarkan hasil survey LSI tahun 2019, komposisi warga muslim perkotaan, yang mengaku sebagai nahdliyin sebesaar 58,8% dari total muslim perkotaan, sementara yang mengaku anggota ormas islam selain NU semuanya masing masing masih dibawah angka 10%.
Untuk menggali kemana kecendrungan arah pilihan nahdliyin Kota Bandar Lampung pada pilwakot November 2024, berikut menarik disimak pernyataan beberapa kyai dan tokoh aktivis NU di Kota Bandar Lampung.
Ketika ditanya sikap nahdliyin Kota Bandar Lampung untuk pilwakot nanti, KH. Badruzaman salah satu sesepuh NU dan pengasuh Ponpes An Nizar Bumi Waras, menjawab dengan lugas “menurut kami, bunda Eva itu sudah merupakan bagian dari NU, maka, otomatis kami sebagai nahdliyin berkewajiban mendoakan sekaligus membela dan mendukungnya, terlebih bunda Eva sudah sangat perhatian kepada NU dan pondok pesantren”, pada Minggu (26/5/2024).
Sementara Hi. M Irfandi yang merupkan aktifis NU, ketika dikonfirmasi kecenderungan pilihan nahdliyin kota, beliau menjawab bahwa sangat wajar nahdliyin kota akan mensuport dan mendukung bunda Eva, karena bunda Eva adalah kader NU yang sangat jelas konstribusinya untuk NU khususnya di Kota Bandar Lampung.
Sementara salah satu pengurus PCNU Kota Bandar Lampung yang tidak mau disebut namanya, menjelaskan secara diplomatis, bagi struktur organisasi NU, kami PCNU tentu secara kelembagaan tidak diperkenankan untuk terlibat politik praktis, akan tetapi menjadi wajar dan lumrah terjadi, jika suara nahdliyin cenderung akan memilih kader NU.
Terlebih Rois Syuriyah PCNU Kota Bandar Lampung pada kesempatan Halal Bihalal secara simbolik memberi pesan kepada jajaran NU Kota Bandar Lampung bahwa Bunda Eva sebagai walikota Bandar Lampung adalah marwah NU, maka agar semua jajaran ikhlas mengawal bunda Eva Dwiana.
Selanjutnya salah satu nahdliyin dari generasi muda, Gufron dari Kemiling, menyampaikan bahwa bagi kami bunda Eva itu merupakan kebanggaan nahdliyin Kota Bandar Lampung. Maka otomatis kami nahdliyin itu pasti akan mengawal dan membela bunda Eva.
Disamping penyampaian dari para tokoh nahdliyin tersebut, sudah banyak diketahui bahwa selama ini bunda Eva sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin Kota Bandar Lampung.
Bunda Eva juga diakui sangat konsern perhatiannya terhadap program keagamaan, sebut contoh program bantuan hibah untuk pesantren setiap tahun, pemberangkatan umroh gratis, bantuan untuk kegiatan PHBI, setiap peringatan hari besar keagamaan di masjid se Kota Bandar Lampung, pemberian insentif untuk guru ngaji dan marbot masjid, bantuan biaya pembayaran listrik masjid se kota Bandar Lampung, serta program lainnya yang ada kemaslahatannya untuk keagamaan di Kota Bandar Lampung. /sn
Penulis ; H Andi
Red