BADUNG, jnnews.co.id | Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kepala Desa Bongkasa berinisial KL pada Jumat, 8 November 2024, suasana di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung terasa sangat berbeda.
Kehadiran aparat dan meningkatnya pengawasan menciptakan atmosfer penuh kewaspadaan, seolah mengingatkan semua pihak akan pentingnya integritas di tengah sorotan masyarakat.
Di setiap sudut kantor Aparatur Sipil Negara seluas 110 hektar itu, kini bergema lagu Mars Anti Korupsi, mengingatkan semua pihak akan komitmen melawan korupsi.
Setelah kasus OTT Kades Bongkasa mencuat, awak media berupaya meminta tanggapan dari Polda Bali. Namun, sejumlah pejabat Badung kini sulit ditemui, seakan menjaga jarak dari sorotan publik.
PLT Bupati Badung, I Ketut Suiasa, dan Penjabat Sekda Badung, Ida Bagus Surya Suamba, tidak berada di kantor. Suiasa tidak terlihat di ruangannya, sementara Suamba sedang menghadiri acara di luar Kantor Bupati Badung.
“Bapak PLT Bupati Badung sedang keluar kota, sementara Pak Sekda sedang menghadiri kegiatan jalan santai di luar kantor,” ujar Sepri PLT Bupati dan Pj Sekda Badung kepada wartawan.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, berinisial KL, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh aparat Subdit III Dit Reskrimsus Polda Bali pada Selasa, 5 November 2024.
KL diduga memeras kontraktor pembangunan pura di Desa Bongkasa.
Tersangka diduga meminta fee Rp 20 juta dalam proyek pembangunan pura di Desa Bongkasa yang menggunakan dana APBDes sebesar Rp 2,5 miliar.
Tersangka diduga menahan penandatanganan SPP dan menghambat otorisasi di Sistem Informasi Bank Bali (IBB) hingga ada kesepakatan pemberian fee.
Dana termin yang diajukan oleh kontraktor belum bisa ditransfer ke rekeningnya.
Saat transaksi berlangsung, polisi yang sudah mengincar langsung melakukan penangkapan.
Polisi langsung menyita barang bukti utama berupa uang Rp 20 juta yang baru saja diterima dan disimpan di saku celana tersangka.(red/tim).
About Author
