Ket foto : Pasutri lansia Wayan Sumenasa dan Made Sulindri, hidup sangat memprihatinkan.
BULELENG, jnnews.co.id || Tiada ada yang terpancar di raut wajahnya, hanya kepasrahan yang tersirat akan kerasnya kehidupan terbelenggu kemiskinan yang dilakoninya.
Sekali-kali pandangan matanya sendu menatap setiap orang yang menemuinya, bermakna mengharapkan belas kasihan untuk sekedar menyambung hidup di usiannya yang sudah kian senja.
Itulah gambaran kehidupan yang sangat miris yang dilakoni pasutri lansia Wayan Sumenasa (65) bersama istri tercinta Made Sulindri (62), warga Banjar Ancak, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Pasutri lansia ini hidup sangat memprihatinkan. Tinggal di rumah kecil dan sangat sederhana, bahkan tidak layak huni. Berdingding bata merah usang serta beralaskan pese yang sudah compang-camping.
Wayan Sumenasa sejak beberapa tahun ini sudah tidak bisa bekerja. Selain karena usiannya yang sudah sepuh, dia juga sakit-sakitan. Sementara istrinya sudah tidak bisa berjalan karena sempat terjatuh.
Praktis Wayan Sumenasa hanya tinggal di rumah menemani dan merawat istri tercintanya seorang diri. Lantaran sudah tidak kuat menggendong istrinya, dia terpaksa menidurkan istrinya di lantai hanya beralas kain usang.
“Saya sudah tidak bisa bekerja, saya hanya di rumah merawat istri yang sudah tidak bisa berjalan,” ujar Sumenasa lirih dengan bahasa Bali dialek Buleleng, Sabtu (1/10/2022).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasutri ini hanya mengharapkan belas kasihan dari kerabat, tetangga dan warga. Maklumlah Wayan Sumenasa sebagai kepala keluarga sudah tidak punya penghasilan sama sekali. Miris dan sangat memprihatinkan, hanya itu yang terucap dari siapapun yang mengunjunginya.
Kisah pilu yang dijalani oleh pasutri lansia ini ternyata menggundang keprihatinkan dari Keluarga Warih Pasek Gandi. Mereka dengan iklas mengumpulkan donasi dari para anggota Warih Pasek Gandi untuk diberikan kepada pasutri lansia ini.
“Kami masih mengumpulkan donasi dari para anggota Warih Pasek Gandi. Mudah-mudahan nanti donasi dari kami bisa sedikit meringankan beban mereka,” ujar Kordinator Keluarga Warih Pasek Gandi Gede Rusna.
Disamping donasi dari keluarga Warih Pasek Gandi, pihaknya juga mengharapkan bantuan atau donasi dari warga lain untuk meringankan beban dari pasutri tersebut. Donasi menurutnya bisa disampikan langsung kepada pasutri tetsebut ataupun bisa melalui pihak desa dan bisa juga melalui Keluarga Warih Pasek Gandi.
Sementara itu, Kelian Banjar Ancak Kadek Sukrawan mengaku sangat berterimakasih kepada Keluarga Warih Pasek Gandi yang telah bergerak mengumpulkan donasi untuk warganya itu. Dengan bantuan tersebut beban pasutri tersebut bisa diringankan.
Lanjutnya, pasutri lansia tersebut memang tercatat sebagai KK miskin dan telah mendapat bantuan rutin dari pemerintah desa berupa sembako dan BLT. Bantuan dari para dermawan juga banyak, diantaranya bantuan sembako dari Babinkamtibmas, bantuan kasur dari Kapolsek Sawan.
“Sementara Dinas Sosial Kabupaten Buleleng juga sudah membantu tikar, sembako dan peralatan dapur,” tutupnya.
Penulis : Adi Wisnu
Editor : JN/TM