Palembang, JNNews.co.id –Pelantikan dan Rekernas ke-1 Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Cabang (PC) Rumah Tahsin Tahfidz Indonesia (RTTI) Periode 2023-2028 dengan tema “Menyatukan Potensi, Mengabdi Untuk Negeri” dilaksanakan di Grand Malaka Ethical Palembang, Sabtu (21/10/2023).
Hadir Pembina RTTI KH.Yusuf Mansur, Dewan Pakar RTTI Dr.KH. Ahsin Sakho Muhammad, Ketua Umum PB RTTI KH.Masagus. A. Fauzan Yayan.SQ, Sekretaris Jendral yang juga Ketua Pelaksana PB RTTI Shofwan Hadi, SPd,C.TMR, Sekretaris Pelaksana Gusrianti S.Pd.I.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, Gubernur Sumsel Periode 2018-2023 H.Herman Deru serta tamu undangan lainnya.
Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni mengatakan, hari ini tadi baru dilantik Pengurus Besar (PB) Rumah Tahsin Tahfidz Indonesia (RTTI). Hari ini juga dilaksanakan Rakernas.
“Jadi kami dari Pemprov Sumsel menyambut baik dan memberikan apresiasi atas acara ini. Karena sudah terbentuk organisasi Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia. Mudah-mudahan nanti terbentuk di seluruh Indonesia rumah tahsin dan tahfidz. Ini penting dibuat di semua desa kalau perlu di satu desa minimal 1 bahkan bisa lebih. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah lagi dalam mempelajari kemudian menghafal dan nantinya akan mengamalkan Al Qur’an,” ujarnya.
Lebih lanjut Fatoni menuturkan, rumah tahsin dan tahfiz di Sumsel sudah mencapai 4000 lebih. “Ini sudah melampaui bahkan data tadi yang saya dapat lebih dari 5000 rumah Taksin dan Tahfidz. Saya harapkan ini menjadi motivasi daerah lain di Indonesia,” katanya.
“Kita berharap masyarakat mau memanfaatkan ini. Kemudian memperbaiki dan meningkatkan kualitasnya, serta mendorong anak-anak dan generasi muda kita bahkan yang tua juga boleh untuk terus belajar Al Quran, menghafalnya dan mengamalkannya bersama-sama,” tambah Fatoni.
Sementara itu, Herman Deru mengatakan, saat menjabat Gubernur Sumsel dia memiliki program satu desa satu rumah Tahfidz.
“Dalam waktu 3 tahun saya menjabat sudah melampaui target, karena sudah ada 3.500 rumah tahfidz. Kemudian saat ini sudah mencapai hampir 5.000 rumah tahfidz. Tekad utama saya adalah memberantas buta aksara Al Quran. Tahun 2009 pernah Sumsel masuk peringkat 9 MTQ nasional, dan tahun 2022 Provinsi Sumsel berhasil masuk 8 besar MTQ nasional,” katanya.
Herman Deru menuturkan, sebagai rasa bersyukur dan bangga rumah tahfidz ini terus berjalan.
“Kita titip kepada PJ Gubernur Sumsel agar terus dikembangkan dan digaungkan lagi untuk mencapai Sumsel lebih religius,” ucapnya.
“Target kita telah melampaui secara kuantitas. Hanya penyebaran yang harus lebih digalakkan lagi agar guru mengajinya yakni ustad dan ustazahnya bisa menyebar ke seluruh pelosok Sumatera Selatan termasuk ke perairan. Jadi rumah tahfidz dan tahsin ini sudah terbentuk secara formal tentu saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah bagi setiap kepengurusannya,” tuturnya.
Sementara itu, Pembina RTTI KH.Yusuf Mansur menuturkan, hari ini ada pelantikan pengukuhan pengurus Rumah Tahsin dan Tahfidz Indonesia.
“Kita berharap ini bisa menambah alternatif wadah asosiasi, paguyuban, lembaga organisasi yang mempersatukan berbagai elemen rumah tahsin dan tahfidz Quran Indonesia. Semoga mudah-mudahan terus berkembang di seluruh Indonesia bahkan di dunia,” katanya.
Lebih lanjut Yusuf Mansur mengungkapkan, sekarang ini menjadi Hafidz Qur’an itu sudah tambah wangi.
“Jadi bisa masuk polisi, bisa jadi pilot, karpet merah digelar di seluruh Perguruan Tinggi Negeri untuk yang hafiz Qur’an. Zaman sekarang orang berlomba-lomba pengen hafal Quran. Karena orang tua ingin anaknya jadi dokter yang hafiz Qur’an. Jadi Gubernur yang hafiz Qur’an, atau jadi Menteri yang hafiz Quran. Mudah-mudahan nanti bisa terus melebar ke mana-mana atau semua bidang kehidupan di tanah air bahkan dunia,” tuturnya.
Ketika ditanya awak media terkait dukungan Pemprov Sumsel, Yusuf Mansur menuturkan, Alhamdulillah pak Herman deru dan pak Mawardi beliau menaruh pondasi dasar untuk rumah tahfidz.
“Ketika diganti dengan PJ Gubernur Sumsel, itu sudah 5.000 rumah tahfidz di Sumsel. Dukungan luar biasa PJ Gubernur Sumsel terhadap rumah tahsin dan tahfidz. Apalagi anak-anak Bapak PJ Gubernur Sumsel semuanya juga menjadi Tahfidz Quran. Insya Allah perhatian Bapak PJ Gubernur Sumsel juga sangat besar terhadap rumah tahfidz dan tahsin di Sumsel,” bebernya.
Ketua Umum PB RTTI KH.Masagus. A. Fauzan Yayan.SQ mengatakan, setelah pelantikan sore hari ini, malam ini akan dilaksanakan rakernas pertama
“Jadi kita menyusun program kerja dan konsolidasi kepengurusan. Karena ini dari tingkat pengurus besar sampai ke pengurus cabang di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan dan juga ada di luar Sumsel,” katanya.
“Jadi kami menginap di hotel Grand Malaka ini untuk membuat satu perangkat program kerja yang insya Allah akan menghasilkan suatu manfaat rumah tahsin dan tahfidz,” bebernya.
Ustad Yayan mengungkapkan, targetnya ke depan akan membentuk setiap rumah tahsin dan tahfidz itu agar menjadi anggota dan menjadi bagian dari RTTI.
” Sebenarnya rumah tahsin dan tahfidz itu sudah ada. Sudah ada basisnya masjid, sekolah ada berbasis rumah ada yang ruko ada yang perusahaan macam-macam itu akan kami jadikan itu anggota komisariat. Jadi struktur paling bawah itu komisariat nanti akan kita targetkan 1000 komisariat dalam satu periode ini. Kemudian nanti bukan hanya di Sumsel tapi juga luar Sumsel di daerah lainnya,” katanya.
Ustad Yayan menuturkan, anak umur 4 tahun sampai 5 tahun itu sudah bisa belajar di rumah tahsin dan rumah tahfidz, yang namanya usia dini.
“Setiap rumah tahfidz ada yang menerima anak-anak usia 5 tahun, serta ada juga yang menerima usia 50 tahun. Jadi beraneka ragam di rumah tahfidz itu.Harapan Kita bisa membumikan Al Quran dan hari ini di launching metode jariah yakni jari hijaiyah. Yaitu menjadi metode tahsin atau belajar mudah atau cepat membaca Al Quran yang disusun oleh salah satu pengurus RTTI,” pungkasnya. (DNL)