BeritaDaerah

Peran Dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Untuk Pemberdayaan Pelayanan Publik

Palembang, JNNews.co.id –Universitas Sriwijaya (UNSRI) dalam hal ini Fakultas Ekonomi melaksanakan sidang senat terbuka Dies Natalis fakultas ekonomi ke 62 UNSRI orasi ilmiah building academic atmosphere through collaboration and empowerment oleh Prof Dr Diah Natalis, M.B.A, kegiatan ini sendiri dipusatkan di aula Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNSRI, SProf Dr Diah Natalisa, M.B.A,enin (31/10/2022).

Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemen PAN-RB Prof Dr Diah Natalisa, M.B.A, pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sumsel Riza Fahlevi, Rektor UNSRI yang diwakilkan oleh Wakil Rektor I UNSRI Prof Ir Zainuddin Nawawi, Ph.D, Wakil Rektor II UNSRI Mukhtaruddin, S.E.,M.Si.,AK,CA, Dekan Fakultas Ekonomi UNSRI Prof Dr Mohammad Adam, S.E.,M.E.,CFP.,QWP.,CWM, dan undangan lainnya.

Dikatakan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemen PAN-RB Dr Diah Natalisa, M.B.A, saya kira kolaborasi itu hal yang merupakan keniscayaan, pada saat kita bicara dalam tataran negara maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saya.

Kalau kita berbicara mengenai demokrasi, dimana tujuannya adalah bagaimana perbaikan pelayanan publik nasional, maka itu tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah saja atau dilakukan oleh beberapa pihak saja.

“Tetapi ada tanggung jawab bersama, jadi ini merupakan pekerjaan rumah bersama berbagai pihak, apa, ujarnya.

Kemudian, siapa yang melakukan apa, sehingga saun the ship yang ada kebersamaan yang untuk melakukan perbaikan-perbaikan, dimana tema ini sangat penting.

Jadi kalau kita bicara pemberdayaan, maka ini lebih kearah bagaimana penguatan kompetensi daripada sumber daya manusia (SDM).

-

Dimana untuk SDM misalnya saja diujung tombak penyelenggara pelayanan publik, mereka dari disisi kompetensi ini harus memahami secara teknis.

“Selain itu juga pemberdayaan dari sisi hospitality, jadi sering kali mungkin orang kurang puas, bukan karena kompetensi saja,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, dimana pelaksanaannya yang tidak baik, tetapi dari hal yang sederhana saja, kurang ramah, kurang senyum, dan sebagainya.

Inovasi pelayanan publik itu sangat banyak, kami di Kemen PAN-RB sudah membuat gerakan one agensi one inovasi sejak tahun 2013, jadi ada kewajiban dari penyelenggara pelayanan publik untuk menghasilkan minimum 1 inovasi.

Dimana gerakan ini ternyata luar biasa, jadi jangan dikatakan dari hal-hal yang negatif saja, hal-hal positif sangat banyak, sehingga muncul ribuan.

“Sampai saat ini kami menyelenggarakan kompetisi inovasi pelayanan publik sejak tahun 2014,” katanya.

Masih disampaikannya, dimana kami sudah menjaring lebih dari 22 ribu TOP inovasinya. Jadi yang masuk inovasinya sangat banyak, dimana di tahun ini saja sebanyak 3478 inovasi yang ikut serta.

Untuk di provinsi Sumsel termasuk salah satu dari provinsi yang kami juga sudah mengimplementasikan Jaringan Inovasi Pelayanan Publik.

Jadi semacam HAP inovasi yang dapat menjadi knowledge sharing, jadi ini merupakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan teman-teman media juga untuk mengekspose praktek-praktek yang baik,” imbuhnya.

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi UNSRI Prof Dr Mohammad Adam, dimana inti dari orasi ilmiah itu tentunya kita perlu kolaborasi, yang memang sesuai dengan tema kita yakni kolaborasi didalam pemberdayaan.

Harapannya sendiri mudah-mudahan dengan orasi ini bisa terus nanti kita rencanakan untuk semua guru besar kita dalam orasi ilmiah akan memberikan orasi.

Kolaborasi dalam pemberdayaan itu perlu dalam memperkuat SDM, menciptakan SDM khususnya alumni, kualitas alumni, dan insya Allah akan diterapkan didalam Tri Darma Perguruan Tinggi kita yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.(DNL)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/