BeritaDaerah

Pertama di Sumbagsel Penyakit Jantung Bawaan Bisa Ditangani Tanpa Bedah dan Tanpa Radiasi, Ini Disampaikan 4 Dokter Yang Kompeten Dibidangnya

Palembang, JNNews.co.idPenyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang telah ada sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan. Seiring perkembangan teknologi, untuk tata laksana penyakit ini bisa diatasi dengan tindakan tanpa bedah.

Dimana seiring dengan kemajuan medis, saat ini beberapa jenis PJB dapat ditangani tanpa pembedahan. Intervensi kateter Zero Fluoroscopy (tanpa radiasi) merupakan teknik mutakhir penanganan PJB tanpa pembedahan, itu terungkap saat empat dokter memberikan keterangan kepada beberapa media di Palembang, Jumat (15/7/2022).

Adapun empat dokter tersebut yakni dr Alexander Edo Tondas, SpJP(K)-FIHA
jabatannya sebagai Kepala KSM Kardiologi Rumah Sakit Mohammad Hosein (RSMH), dr Radityo Prakoso, SpJP(K).,FIHA dari Tim Zero Fluoroscopy (PJNHK), dan juga Ketua PP PERKI, dr Indah Puspita, Sp.JP(K) dari Pencitraan/Tim Zero Fluoroscopy (RSMH), dan dr Edrian Zulkarnain, SpJP(K) dari Operator/Tim Zero Fluoroscopy (RSMH).

Dikatakan ke empat dokter tersebut didalam penyampaiannya dengan rekan media di Palembang, bahwa untuk keuntungan Zero Fluoroscopy antara lain hari perawatan yang singkat, bekas luka sayatan sangat kecil, serta tanpa paparan radiasi sinar X. Untuk pertama kali di Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel).

Dimana RSMH Palembang bekerjasama dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita mengembangkan metode Zero Flouroscopy untuk menggantikan pencitraan dengan radiasi.

“Selama 2 hari tanggal 15-16 Juli 2022 ini di cathlab BHC (Brain & Heart Center),” ujarnya.

Kemudian, tindakan dilakukan atas 5 pasien dewasa dengan penyakit ASD (atrial septal defect) dan PDA (patent ductus arteriosus) menggunakan sekat buatan yang dipasangkan ke jantung lewat selang atau kateterisasi.

-

Untuk program ini sendiri di motori oleh dr Edrian Zulkarnain, SpJP(K)-FIHA dari KSM Kardiologi RSMH Palembang bersama dr Radityo Prakoso, SpJP(K)-FIHA dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

“Dimana pada hari ini, atau selesai hari ini, dimana kita telah menyelesaikan sekitar 5 kasus pada hari ini, dimana saya mengerjakan di rumah sakit ini adalah penyakit jantung bawaan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, kita tahu bahwa penyakit jantung bawaan ini adalah penyakit jantung yang diderita oleh seorang pasien sejak lahir, karena dia mengalami keterlambatan berupa ketidaksempurnaan daripada bentuk atau struktur jantungnya.

Misalnya sekat yang bocor, jadi harusnya itu pada proses melahirkan, maka anaknya itu biasanya sekat jantungnya nyambung, tapi ada beberapa pasien itu yang mengalami sekat yang bocor. Misal kasusnya ASD atau mungkin ada lubang yang harusnya tertutup, dia tidak tertutup namanya PDA.

“Jadi penyakit jantung seperti ini tentu perlu diperbaiki, kalau dibiarkan dalam jangka panjang, maka efeknya tidak terlalu baik buat pasien,” katanya.

Masih disampaikannya, selama ini beberapa tahun terakhir teknologi untuk memperbaiki penyakit jantung bawaan ini sudah sangat jauh, sangat baik dibandingkan dahulu.

Kalau dahulu mungkin pasien harus menjalani operasi, jadi harus di buka dadanya, tapi saat ini kita sudah memiliki teknologi-teknologi baru yang memungkinkan pasien itu tanpa menjalani pembedahan, yakni melalui kateter, atau selangnya, dan biasanya dipasang lewat paha.

“Hari ini kita melakukan sesuatu hal yang baru lagi, yakni kita menggunakan sekat buatan, tapi selain menggunakan sekat buatan tanpa bedah, kita juga menggunakan teknik Zero Fluoroscopy,” bebernya.

Masih dilanjutkannya, dimana untuk metode ini sendiri bisa dimanfaatkan oleh pasien umum dan pasien peserta BPJS. Sedangkan untuk harganya sendiri cukup besar untuk ini, tergantung kelas yang diambil oleh pasien tersebut, tapi jangan khawatir karena pasien bisa menggunakan fasilitas BPJS.

Adapun setiap apa yang dilakukan pasti akan ada yang dirasakan oleh pasien, tapi sebatas ini masih yang wajar, mudah-mudahan tidak ada efek apapun yang dirasakan oleh pasien terhadap metode baru ini.

“Sedangkan alat ini sendiri berasal dari luar, dan untuk alat ini sendiri dijamin untuk ketersediaannya,” jelasnya.(DNL)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/