Berita

Pimpinan DPRD Provinsi Bali Hadiri Acara Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025

Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Suwirta, Tekankan Pentingnya Pelestarian Bahasa dan Budaya Bali

DENPASAR,jnnews.co.id I Pimpinan DPRD Provinsi Bali yang diwakili oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Suwirta, S.Pd., MM., menghadiri acara Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali Art Center, Denpasar, pada Sabtu (1/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, I Nyoman Suwirta menegaskan bahwa Bulan Bahasa Bali menjadi momentum penting dalam melestarikan, mengembangkan, dan mengaktualisasikan bahasa, sastra, dan aksara Bali di tengah perkembangan zaman. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh budaya, akademisi, serta masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan budaya Bali.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya bahasa Bali sebagai identitas budaya yang harus terus dilestarikan.

“Bahasa adalah jiwa budaya kita. Menjaga bahasa Bali berarti menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di generasi mendatang,” ujarnya.

Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 menjadi momen istimewa untuk merayakan dan memuliakan Bahasa, Aksara, serta Sastra Bali. Dengan mengusung tema “Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta”, acara ini menjadi altar kesadaran dalam menjaga warisan budaya sebagai sumber harmoni semesta.

“Bahasa adalah jiwa kebudayaan, dan aksara adalah jejak peradaban. Mari lestarikan, jaga, dan muliakan warisan leluhur untuk masa depan yang lebih harmonis,”jelasnya.

Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 menjadi wujud nyata dalam mendukung dan mengembangkan isi dari Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018. Acara ini menjadi ajang pelestarian serta pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, agar tetap hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.

-

“Melestarikan bahasa adalah menjaga jati diri. Aksara dan sastra adalah warisan yang harus terus diteruskan untuk generasi mendatang,”imbuhnya.

Dengan mengusung berbagai inovasi, Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tahun ini, konsep Ekosistem Kerangka Statistik Budaya (KSB) yang dirilis UNESCO pada tahun 2029 menjadi pijakan dalam memperkuat pelestarian dan pemajuan budaya Bali secara lebih sistematis.

Melalui pendekatan ini, diharapkan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali tidak hanya lestari, tetapi juga mampu berkembang dan relevan di tengah arus modernisasi global. Bulan Bahasa Bali bukan sekadar perayaan, tetapi juga komitmen nyata dalam menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.(jnnews).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/