Palembang, JNNews.co.id –Dengan ada video viralnya dugaan pungutan liar (pungli) di perairan simpang Pekerjaan Umum (PU) Desa Bunga Karang Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu yang lalu membuat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polisi Daerah (Polda) Sumsel dan Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuasin memberikan klarifikasi dengan awak media.
Dugaan pungli ini terjadi di Pangkalan Sandar Simpang PU (Direktorat Polairud Polda Sumsel) dan Pos Dishub Simpang PU Kabupaten Banyuasin yang diduga dilakukan oknum Polairud Polda Sumsel.
“Dimana tim internal Polairud bersama tim Propam Polda Sumsel telah mendatangi tempat kejadian untuk mengecek untuk mengklarifikasi benar atau tidaknya berita tersebut,” ujar Dit Polairud Polda Sumsel Kombes Pol Andreas Kusmaedi.
Kemudian, setelah dicek dan kita lihat dari video ternyata kapal yang ada di video itu bukan milik Polairud. Kita pastikan spesifikasinya bahwa kapal nya beda dan tidak ada tulisan Polairud. Dimana pihaknya membuka pengaduan jika terjadi anggota polairud melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
“Silahkan laporkan kepada kami atau melalui nomor Bantuan Polisi (Banpol) jika terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kita, seperti pungli atau pengancaman dan lainnya,” ungkapnya.
Begitu juga disampaikan Kepala pos Sandar PU Banyuasin Eko Prasetyo membenarkan jika dalam video tersebut merupakan anggota Dishub namun dia membantah jika anggotanya melakukan pungli kepada kapal masyarakat. Karena sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Banyuasin Nomor 8 Tahun 2021 tentang Retribusi Daerah.
“Dimana pihak Dishub sedang menghampiri ke kapal yang sedang berlayar, untuk mengecek muatan kapal, dan kelayakan kapal,” katanya.
Ditambahkannya, adapun retribusi daerah berkisar antara 3 ribu hingga 5 ribu rupiah tergantung jenis dan berat muatan tersebut.
Kita berharap dengan adanya pemberitaan ini bisa mengklarifikasi berita dan video yang tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan,” bebernya.(DNL)
About Author
