Rahmad Sukendar Kritik Tajam Razia di Lapas: “Jangan Asal Perintah, Oknum Masih Bermain!”
![](https://jnnews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_20250202_191609_WhatsApp-780x470.jpg)
![](https://jnnews.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_20250202_191609_WhatsApp-780x470.jpg)
Jakarta, (Jnnews) | Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, melontarkan kritik tajam terhadap razia di lembaga pemasyarakatan (lapas) yang dilakukan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas). Menurutnya, razia harus dilakukan dengan pengawasan ketat dan tidak sekadar menjadi instruksi tanpa memastikan efektivitasnya.
Rahmad menegaskan bahwa masih banyak oknum petugas lapas yang membocorkan informasi razia kepada narapidana (napi). Akibatnya, para napi bisa mengantisipasi razia dengan menyembunyikan barang-barang terlarang, termasuk handphone, yang kerap digunakan untuk mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.
“Razia dari kementerian jangan sampai bocor ke bawah, karena ada oknum yang bermain dengan napi narkoba. Jika napi masih memiliki handphone, peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas tidak akan pernah berhenti,” tegas Rahmad dalam keterangannya, pada Sabtu (15/2/2025).
Ia juga menekankan bahwa razia harus dilakukan dengan sistem yang benar-benar senyap dan tidak bocor ke pihak-pihak yang berkepentingan. “Jika setiap razia bocor, maka napi yang pegang handphone akan menyimpan dan menitipkan. Ini yang harus menjadi perhatian serius,” lanjutnya.
Menteri Imipas akui masalah, 313 Napi Dipindahkan ke Nusakambangan.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Imipas, Agus Andrianto, mengakui bahwa keamanan di lapas masih menjadi tantangan utama, terutama dalam pemberantasan narkoba. Ia menyebutkan bahwa sebanyak 313 narapidana telah dipindahkan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Maximum Security Nusakambangan karena diduga masih mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.
Tak hanya itu, Agus juga mengungkapkan bahwa 14 petugas pemasyarakatan telah dinonaktifkan karena terlibat dalam kasus narkoba, baik karena kelalaian maupun keterlibatan langsung. “Kami juga telah menggandeng Polri dalam upaya pemberantasan narkoba di lapas,” ujarnya.
Kapolri Siap Bertindak Tegas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung razia dan pemindahan napi ke Nusakambangan dalam tiga bulan ke depan. Ia menyatakan bahwa Polri tidak akan segan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam peredaran narkoba di dalam lapas, termasuk oknum petugas yang bermain di belakang layar.
Rahmad Sukendar: Pecat dan Proses Hukum Oknum Nakal!
Rahmad Sukendar mengapresiasi langkah tegas Agus Andrianto dalam membersihkan jajaran pemasyarakatan dari oknum yang menyalahgunakan wewenang. Namun, ia menegaskan bahwa tanpa pengawasan ketat dan penegakan hukum yang lebih serius, masalah ini akan terus berulang.
“Kami mendukung penuh tindakan tegas terhadap petugas lapas dan pejabat Ditjen PAS yang menyalahgunakan jabatan. Jika perlu, mereka harus dipecat dan diserahkan ke pihak berwajib untuk diproses secara pidana,” tegasnya.
Kini, tantangan besar ada di tangan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk membuktikan bahwa razia di lapas benar-benar efektif dan bukan sekadar formalitas belaka. Masyarakat menunggu bukti nyata!. /SN
red