Palembang, JNNews.co.id –Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang menggelar Sosialisasi Waste to Energy (Sampah Menjadi Energi) Tahun 2023, antusias ratusan peserta mengikuti kegiatan seminar tersebut yang berlangsung di Hotel Beston Palembang, Senin (6/11/23).
Sosialisasi Waste to Energy tersebut dibuka oleh Pj Wali Kota Palembang Drs. H. Ratu Dewa, MSi, diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kota Palembang dr. Hj. Letizia, MKes dan Sebagai narasumber Ketua DPD HIMPKA Sumsel Ki Musmulyono. Tenaga Ahli PLTSa Putri Cempo Solo Teknik Mesin UJB & FTI UNU Yogyakarta, sekaligus Direktur Center of Waste Management & Bioenergy dari Yogyakarta, Dr. Eng. Mochamad Syamsiro, ST, MT,
Andika Marta Dinata, ST, MT, Kepala Bidang PSLB3 (Pengolahan Sampah Limbah & Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Kota Palembang serta di hadiri tamu undangan.
Dalam sambutannya, Letizia mengatakan sampah kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi sumber penyakit, masalah lingkungan, dan lainnya,“Pemkot Palembang sudah berupaya melakukan pengolahan sampah, dengan bekerjasama pengolahan sampah menjadi energi (PLTSa),” ucapnya.
Apalagi sampah ini banyak macamnya. Seperti sambah B3, sampah organik, dan non-organik. Jika tidak dikelola dengan baik, akan memberikan dampak besar terhadap lingkungan, dan kesehatan.“Maka dari itu, masalah sampah bukan hanya masalah pemerintah saja. Tapi tanggung jawab bersama-sama,”ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala DLH Kota Palembang, Dr. H. Akhmad Mustain, SSTP, MSi, menambahkan dengan volume sampah 1,2 ton per hari, tentu menjadi masalah bersama untuk dapat diolah secara tuntas. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.35/2018, Palembang termasuk kota yang mendapatkan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengubah sampah menjadi energi listrik dalam mengatasi masalah persampahan.
Karenanya Pemkot Palembang melalui DLH, sudah melakukan kerjasama dengan PT Indogreen Power. Tinggal menunggu terlaksananya PJBL (Perjanjian Jual Beli Listrik), dan seterusnya dapat mulai dibangun. “Kalau ini terlaksana, dampak terhadap Kota Palembang dalam mengatasi masalah sampah akan luar biasa,” ujarnya.
Kegiatan ini berangkat dari banyaknya timbulan sampah di Kota Palembang, mencapai 1.204,97 ton per hari. Sehingga solusi penuntasan masalah persampahan menggunakan teknologi incerenator atau Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), dinilai sudah sangat urgen.
Sosialisasi menghadirkan 4 narasumber yang berkompeten di bidangnya. Salah satunya, Andika Marta Dinata, ST, MT, Kepala Bidang PSLB3 (Pengolahan Sampah Limbah & Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Kota Palembang. Dalam paparannya, Andika mengatakan tahun 2022 timbulan sampah di Kota Palembang sebanyak 1.204,97 ton. Dari segi penanganan tercapai 75,53 persen, sudah di atas target secara nasional 73 persen.
Namun dari sisi pengurangan sampah, berada di angka 21,30 persen. Masih di bawah target nasional 26 persen. “Sedangkan untuk data sampah terkelola 96,71 persen, artinya ada 3,29 persen sampah tidak terkelola,” jelas Andika, di hadapan ratusan peserta sosialisasi. Belum lagi kondisi terkini, perkiraan TPA Sukawinatan bakal overload dalam 3 tahun depan. Di sisi lain, resiko atau dampak TPA pada musim kemarau rentan kebakaran. “Kalau musim hujan longsor, infrastruktur yang belum memadai, jumlah armada juga terbatas,”ujar Andika.
Artinya, ini perlu solusi yang benar-benar nyata untuk mengatasinya. Tidak bisa terusan-terusan angkut sampah dari TPS ke TPA. Butuh teknologi untuk mengatasi permasalahan sampah ini. “Mau tidak mau, PSEL harus kita gunakan. Apalagi ini sudah terbukti di negara-negara maju,”pungkasnya. (**)