Opini

Spekulasi Dibalik Kematian Wakil Bupati Sangihe

SANGIHE, (www.JNnews.co.id) | Diketahui pada Rabu lalu, tepatnya pada tanggal 9 Juni 2021, Wakil Bupati Sangihe yakni Bapak Helmud Hontong telah menghembuskan nafas terakhirnya pada saat sedang menempuh perjalanan dari Denpasar menuju makasar melalui jalur penerbangan. Kronologis kematian yang beliau alami dapat dikatakan cukup mengundang spekulasi di masyarakat luas, mengingat kondisinya yang dengan tiba-tiba mengeluarkan darah dari hidung serta mulutnya saat berada di pesawat Lion Air JT-740 yang mengantarkannya tersebut.

Maka dari itu tak ayal banyak pihak yang meminta agar kepolisian mengusut dengan tuntas kejanggalan dibalik kematian Bapak Helmud Hontong tersebut, mengingat kematiannya ini santer di kaitkan dengan perkara penolakan izin tambang yang beliau lakukan terhadap PT Tambang Mas Sangihe. Pihak yang meminta pengusutan tersebut salah satunya ialah Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), mereka meminta kematian Bapak Helmud Hontong ini di selidiki dengan tuntas sebab Jatam merasa bahwa terdapat hal-hal yang aneh pada kematian Wakil Bupati Sangihe yang dengan totalitas dan bersikukuh menolak adanya kegiatan penambangan di wilayahnya tersebut.

Alasan dibalik penolakan yang dilakukannya tersebut ialah karena di Pulau Sangihe terdapat hewan-hewan yang rentan untuk punah, oleh karena itu apabila wilayah tersebut dijadikan tambang maka dapat mengancam keberadaan hewan-hewan disana serta dapat merusak ekosistem dan dapat menganggu masyarakat Pulau Sangihe.

Selain itu jika merujuk pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2014, Pulau Sangihe yang tergolong pulau kecil dengan luas 735 Km Persegi dilarang untuk ditambang.
Rumor dibalik kematian Bapak Helmud Hontong yang sedang menghebohkan masyarakat saat ini ialah kematiannya yang disebabkan oleh keracunan, dalam menanggapi hal tersebut Komnas HAM mendukung pembentukan tim penyidik dari kepolisian guna memperjelas keadaan sehingga dapat meredam spekulasi yang bertebaran di publik.

Hingga saat ini belum ada keterangan jelas menyangkut sebab dari kematian Bapak Helmud Hontong, namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi pada jenazah Wakil Bupati tersebut dan pihak kepolisian pula menduga bahwa penyebab dari matian Bapak Helmud Hontong adalah karena penyakit jantung yang telah dideritanya. (*)

Oleh : Risfatmawa (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa/Ilmu Pemerintahan)

Editor-Roy.

-

Redaktur-

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/