Bandarlampung (JNews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan lebih fokus melakukan penelusuran (tracing) dan testing selama masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV.
“Saya bersama forum komunikasi pimpinan daerah akan melakukan tracing dan testing,” kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, di Bandarlampung, Selasa (24/8).
Ia mengatakan bahwa sejauh ini memang pihaknya giat melakukan testing dengan swab antigen secara acak kepada masyarakat, saat memberikan imbauan protokol kesehatan (prokes) secara langsung ke kampung-kampung.
“KAMI lakukan itu testing dan akan difokuskan lagi. Saya kalau keliling selalu membawa tenaga kesehatan dan alat tes swab antigen untuk melakukan tes secara acak,” kata dia lagi.
Eva mengatakan bahwa walaupun Kota Bandarlampung telah keluar dari zona merah ke oranye, bukan berarti upaya testing dikendurkan, namun bersama puskesmas terus melakukan swab antigen secara acak.
Wali Kota Bandarlampung itu pun mengaku bahwa dengan peningkatan tracing dan testing berdampak pada penurunan kasus aktif Covid-19 dan bed occupancy rate (BOR) di kota ini turun hingga 47 persen.
Ia pun meminta agar warga mengurangi mobilitas dan tidak berkerumun serta tidak bepergian apabila tidak ada keperluan penting atau pun mendesak. Kemudian masyarakat juga diminta jujur dan memberikan informasi ke pamong setempat jika mereka terpapar Covid-19.
“Tolong laporkan bila diri kita terpapar Covid-19, agar dilakukan pendataan dan dibantu,” kata dia lagi.
Terkait ketersediaan obat-obatan dan vitamin di apotek bagi masyarakat yang isolasi mandiri (isoman), Eva mengatakan telah melakukan sidak ke sejumlah apotek, dan sejumlah obat yang diperlukan masih tersedia.
“Alhamdulillah, untuk sejumlah obat-obatan yang diperlukan insya Allah masih tersedia di apotek-apotek, saya sudah perintahkan nakes-nakes untuk membeli vitamin dan obat yang diperuntukkan bagi pasien isoman,” kata dia pula. (red)
editor Roy