BeritaDaerah

Usai Dilantik PJ Walikota Palembang, Ini Hal Yang Akan Dilakukan Ratu Dewa

Palembang, JNNews.co.id –Usai di Lantik menjadi Penjabat (Pj) Walikota Palembang Drs Ratu Dewa siap atasi kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kota Palembang.

Untuk di perlu ketahui oleh masyarakat, bahwa sebelum dilantik PJ Walikota Palembang, Drs Ratu Dewa merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) kota Palembang.

Karena masa jabatan Walikota Palembang H Harnojoyo dan Wakil Walikota Palembang Hj Fitrianti Agustinda hari ini merupakan akhir masa jabatannya untuk menjadi kepala daerah dikota Palembang.

Usai dilantik oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru, maka Pj Walikota Palembang Ratu Dewa siap menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Bahkan, Ratu Dewa siap mengatasi persoalan kabut asap yang hingga saat ini masih menjadi masalah.

“Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI), Kota Pempek bertahan di peringkat satu polusi buruk dengan level 190 poin,” ujar PJ Walikota Palembang Drs Ratu Dewa. Senin (18/09/2023)

Kemudian, dari awal sudah bentuk tim, bahkan sudah saya rapatkan kerjasama untuk ini (kabut asap). Menurutnya keberhasilan mengatasi kabut asap akibat Karhutlah tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan pihak-pihak lain.

-

Maka itu perlu kerjasama tim dalam menangani kondisi udara yang tidak sehat. Saya juga sudah bicara dengan Dandrem perihal kabut asap.

“Langkah awal mengatasi kabut asap agar tak makin meluas adalah dengan sinergi bersama stakeholder,” ungkap PJ Walikota Palembang Drs Ratu Dewa.

Dilanjutkan PJ Walikota Palembang Drs Ratu Dewa, salah satunya meminta masyarakat untuk aktif melapor titik hotspot potensi karhutlah di lingkungan sekitar. Untuk segera mengatasi (karhutlah), khususnya dari pihak kecamatan dan kelurahan agar menyampaikan detail soal karhutlah.

Akibat kabut asap kini kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) turut meningkat di Palembang. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) kota, kasus ISPA di Bumi Sriwijaya mencapai 4.325 kasus dengan penderita paling rentan dialami anak usia di bawah 5 tahun.

“Kasus ISPA ini cukup tinggi saat udara di Palembang cukup buruk pada minggu pertama September hingga minggu kedua. Terakhir kasus ISPA mencapai 4.325 kasus,” katanya. (DNL)

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/