BeritaEkonomi dan Bisnis

Wood School Bali, Ungkap Pesona Bali di Desa Wisata Bakas

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, Desa Wisata Bakas menawarkan pengalaman yang memancarkan nilai-nilai tradisional Bali yang autentik

KLUNGKUNG,jnnews.co.id I Terletak di Pejeng, dekat dengan keindahan alami Ubud, Bali, Wood School Bali hadir sebagai sebuah institusi pendidikan yang unik dan berorientasi pada pengembangan holistik siswa. Didirikan pada tahun 2013 oleh Arul Selven, sekolah ini mengadopsi filosofi pendidikan Neohumanis yang berfokus pada pembentukan individu secara menyeluruh,meliputi aspek intelektual, emosional, etika dan spiritual.

Dengan latar belakang budaya Bali yang kaya dan lingkungan alam yang menenangkan, Wood School Bali menawarkan pendekatan pendidikan yang menginspirasi siswa untuk berpikir kritis, berempati, dan menghormati semua makhluk hidup. Sekolah ini tidak hanya membimbing siswa dalam pencapaian akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai universal tentang cinta, tanggung jawab, dan keberlanjutan.

Desa Wisata Bakas kembali menjadi saksi bagaimana harmoni antara alam, budaya, dan pendidikan menciptakan pengalaman tak terlupakan. Pemilik Wayan Arsa Guest House, I Wayan Arsa, dengan bangga memfasilitasi program yang unik ini, di mana para peserta Wood School Bali menikmati keindahan alam Desa Bakas selama lima hari empat malam penuh makna.

Untuk program kali ini, para siswa dan peserta tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menyatu dengan keindahan alam melalui pengalaman berkemah di Melangit Bali Adventure. Aktivitas ini dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan, mempererat hubungan dengan alam, dan memahami kearifan lokal Bali secara mendalam.

“Kami ingin memberikan pengalaman yang autentik dan bermakna bagi setiap peserta,” ungkap I Wayan Arsa, Jumat (10/1/2025).

“Melalui program ini, mereka tidak hanya menikmati keindahan Desa Bakas, tetapi juga belajar menghormati budaya, tradisi, dan alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali,”terangnya.

Peserta diajak mengikuti berbagai kegiatan, seperti trekking di alam, belajar membuat canang sari, hingga menikmati malam penuh kehangatan dengan api unggun. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga membuka hati terhadap keindahan sederhana yang ditawarkan oleh kehidupan pedesaan Bali.

-

“Semangat belajar dan kebersamaan di tengah alam seperti ini adalah cara terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan,” tambah I Wayan Arsa.

“Kami berharap mereka membawa pulang kenangan indah dan pelajaran yang berharga,”ujarnya.

Desa Wisata Bakas terus membuktikan dirinya sebagai destinasi yang unik, di mana keindahan alam berpadu dengan pengalaman pendidikan yang kaya akan nilai-nilai budaya. Program-program seperti ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

“Desa Wisata Bakas bukan sekadar tempat untuk dikunjungi, tetapi ruang untuk belajar, merenung, dan terhubung dengan kearifan lokal,” tambah I Wayan Arsa.

“Di sini, setiap aktivitas menjadi pelajaran tentang kehidupan, harmoni, dan penghormatan terhadap alam,”lanjutnya.

Melalui pengalaman berkemah di Melangit Bali Adventure, trekking menyusuri keindahan alam, hingga berpartisipasi dalam kegiatan adat, para peserta diajak untuk menyelami filosofi hidup masyarakat Bali. Semua ini dirancang untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan lingkungan, di tengah tantangan modernisasi.

“Kami ingin Desa Wisata Bakas menjadi simbol bagaimana tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan,” imbuhnya.

“Setiap tamu yang datang bukan hanya membawa pulang cerita, tetapi juga pemahaman baru tentang nilai-nilai kehidupan yang hakiki,”sebutnya.

Program seperti ini menegaskan bahwa Desa Wisata Bakas tidak hanya menawarkan pengalaman rekreasi, tetapi juga perjalanan jiwa yang memperkaya perspektif tentang harmoni kehidupan.

Program yang digagas oleh Wood School Bali di Desa Wisata Bakas tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga pelajaran hidup yang mendalam bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, anak-anak dikenalkan pada proses penanaman padi dan sistem subak,warisan budaya Bali yang telah diakui dunia sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam.

Selain itu, mereka juga diajak bermain permainan tradisional rare anggon, seperti membuat layang-layang dan mengenal berbagai permainan yang kaya akan nilai kebersamaan dan kreativitas. Tak hanya itu, program unggulan seperti membuat canang sari, belajar tari Bali, dan memainkan gamelan menjadi sorotan, memberikan mereka wawasan mendalam tentang seni dan tradisi Bali yang sarat makna.

“Kami ingin generasi muda tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga pelaku aktif dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal,” jelas I Wayan Arsa.

“Melalui pengalaman ini, kami berharap mereka membawa pulang lebih dari sekadar kenangan, tetapi juga nilai-nilai yang akan mereka jaga sepanjang hidup,”pungkasnya.

Program ini menjadi penegas bahwa Desa Wisata Bakas adalah ruang belajar yang hidup, di mana tradisi Bali yang kaya disampaikan kepada generasi berikutnya dengan penuh cinta dan semangat. Sebuah perjalanan yang tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan harmoni alam,sebuah pelajaran yang abadi.(jnnews).

Editor : Ni Kadek Megawati.

About Author

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
https://jnnews.co.id/